[Medan | 3 Mei 2024] PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mengumumkan bahwa proses akuisisi PT Bank Commonwealth (PTBC) telah selesai. Dengan begitu, 100% saham PTBC telah sepenuhnya dimiliki oleh OCBC efektif 1 Mei 2024.
Meskipun telah diakuisisi, kegiatan operasional PTBC akan tetap berjalan secara independen sampai proses merger selesai, yang direncanakan paling lambat pada Triwulan IV tahun 2024. Layanan kepada nasabah PTBC akan tetap berlangsung seperti biasa melalui berbagai kanal dan produk perbankan PTBC.
Aksi akuisisi ini dinilai berpotensi memperkuat serta mengembangkan skala bisnis NISP. Pasalnya, NISP bakal mendapatkan tambahan nasabah sekitar 1 juta orang dari Bank Commonwealth Indonesia. Akuisisi ini juga dapat memperkuat platform OCBC Indonesia dalam mengambil peluang pertumbuhan jasa keuangan di Indonesia. Meskipun begitu, proses transisi pasca-merger diperkirakan memakan waktu minimal 6 bulan hingga satu tahun, yang berpotensi menguras keuangan perusahaan dan mengurangi potensi pembagian dividen dalam 1-2 tahun ke depan.
Di sisi lain, NISP mencatatkan kinerja positif pada Kuartal I-2024, dengan perolehan laba bersih secara konsolidasi naik 13,41% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,17 triliun, dari sebelumnya yang sebesar Rp 1,03 triliun. Peningkatan laba bersih ini pun ditopang oleh pendapatan bunga bersih NISP yang naik 6,12% yoy dari Rp 2,45 triliun menjadi Rp 2,60 triliun pada kuartal I-2024. Alhasil, NISP mampu mempertahankan rasio margin bunga bersih (NIM) di level 4,43% pada kuartal I-2024.
Di sisi lain, beban operasional bank menurun dari Rp 1,14 triliun menjadi Rp 1,12 triliun pada kuartal I-2024. Dengan begitu, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menurun dari 69,62% menjadi 67,87%. Sementara dari sisi fungsi intermediasi, NISP telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 152,1 triliun pada kuartal I-2024, naik 10,94% yoy dari sebelumnya Rp 137,09 triliun.
Kualitas kredit NISP juga terlihat membaik, dengan rasio non performing loan (NPL) gros tercatat menurun dari 2,43% menjadi 1,77%, dan rasio NPL nett juga turun dari 0,75% menjadi 0,63% di kuartal I-2024. Adapun dari sisi pendanaan, NISP berhasil meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 179,91 triliun, naik 6,6% yoy dari sebelumnya Rp 168,81 triliun. Alhasil, pertumbuhan kredit dan DPK telah membuat total asset OCBC NISP naik sebesar 5,23% yoy menjadi Rp 252,41 triliun pada kuartal I-2024, dari sebelumnya yang sebesar Rp 239,87 triliun.