[Medan | 18 Maret 2025] Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menggelar konferensi pers untuk mengumumkan kebijakan baru guna mengantisipasi volatilitas perdagangan saham.
Pada Selasa (18/3/2025), trading halt kembali terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), peristiwa yang sebelumnya juga terjadi saat pandemi Covid-19 pada 2020. Dalam sepuluh menit pertama perdagangan, IHSG dibuka di level 6.394,87 atau turun 1,19%. Kemudian, indeks anjlok 5,02% ke level 6.146 pada pukul 11:19 WIB, yang memicu penghentian sementara perdagangan. Setelah dibuka kembali pada pukul 11:49 WIB, IHSG kembali jatuh 6% ke level 6.084.
Konferensi pers dijadwalkan berlangsung pukul 10:00 WIB, di mana OJK berencana mengeluarkan stimulus untuk pasar saham. Kepala Eksekutif Pasar Modal, Derivatif Keuangan, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah kebijakan yang akan diumumkan pada Rabu (19/3).
Sebelumnya, dalam pertemuan pada 3 Maret 2025, OJK memutuskan untuk menunda implementasi short selling dan intraday short selling. Selain itu, OJK juga membuka wacana agar emiten dapat melakukan buyback saham tanpa perlu persetujuan RUPS.
BEI awalnya merencanakan implementasi short selling dan intraday short selling dalam dua tahap. Tahap pertama dijadwalkan pada akhir Maret atau April 2025 dan hanya akan berlaku bagi investor domestik. Sementara itu, tahap kedua direncanakan berlangsung satu tahun setelah tahap pertama diterapkan.