[Medan | 25 April 2025] PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menegaskan komitmennya untuk membagikan dividen dengan rasio 100% dari laba bersih. Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Neeraj Lal, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memberikan nilai lebih kepada para pemegang saham dan konsumen.
Sepanjang kuartal I-2025, Unilever Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,23 triliun, turun 14,6% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,44 triliun. Di sisi lain, penjualan bersih perusahaan selama tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp9,46 triliun, atau mengalami penurunan 6,09% dari kuartal I-2024 yang sebesar Rp10,07 triliun.
Secara rinci, penjualan domestik menyumbang sebesar Rp9,14 triliun, lebih rendah dibandingkan Rp9,79 triliun pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Namun, penjualan ekspor mengalami kenaikan menjadi Rp322 miliar dari sebelumnya Rp286,45 miliar.
Presiden Direktur UNVR, Benjie Yap, mengakui bahwa kinerja kuartal I-2025 masih lebih rendah secara tahunan. Namun, ia menekankan bahwa secara kuartalan, baik penjualan maupun laba menunjukkan peningkatan. Penjualan UNVR tumbuh 22,6% dibandingkan kuartal IV-2024, sementara laba bersih melonjak 244,7% dalam periode yang sama.
Adapun pada perdagangan hari Kamis (24/4/2025), saham UNVR terpantau menguat 4,91% ke level Rp 1.495 per saham. Analis pasar modal Michael Yeoh menilai bahwa kenaikan ini didorong oleh berkurangnya tekanan jual setelah saham UNVR keluar dari indeks MSCI, yang mengurangi tekanan dari dana asing pasif. Selain itu, laporan keuangan yang mulai menunjukkan perbaikan juga menjadi pendorong optimisme di kalangan pelaku pasar.
Pengamat pasar modal Merza Gamal menambahkan, investor institusi besar memanfaatkan tekanan harga sebelumnya untuk melakukan akumulasi saham jangka panjang. Ia menilai bahwa kombinasi antara pemulihan kinerja operasional, strategi distribusi yang lebih efisien melalui platform digital, dan kembalinya minat investor institusi menciptakan prospek positif yang ditopang baik oleh faktor teknikal maupun fundamental.