[Medan | 21 Oktober 2024] PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk melakukan transaksi penjualan hingga seluruh saham yang dimiliki pada PT Adaro Andalan Indonesia (AAI), yang sebelumnya bernama PT Alam Tri Abadi.
Adaro berencana menjual sebanyak tujuh miliar saham AAI dengan harga perkiraan sebesar US$0,35 per saham. Harga penawaran tersebut dihitung berdasarkan volume weighted average price (harga rata-rata tertimbang) saham AAI setelah penutupan perdagangan pada hari pencatatan saham AAI di bursa, sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 35 Tahun 2020.
Skema harga penawaran akan memperhatikan dua skenario. Pertama, harga minimal didasarkan pada penilaian independen sebagai harga pasar wajar saham AAI. Kedua, harga maksimal ditetapkan sebesar 107,5% dari hasil penilaian independen sesuai batas kewajaran yang diatur oleh POJK 35/2020. Dengan demikian, nilai transaksi diproyeksikan berkisar antara US$2,44 miliar (Rp37,9 triliun) hingga US$2,62 miliar (Rp40,76 triliun), atau setara dengan 31,8% hingga 34,1% dari total ekuitas Adaro.
Selain itu, ADRO menargetkan bahwa pada tahun 2030, sekitar 50% dari total pendapatan perusahaan akan berasal dari bisnis non-batu bara termal. Target ini akan dicapai dengan memperkuat bisnis yang mendukung ekosistem hijau di Indonesia, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam diversifikasi usaha di bidang energi terbarukan.