[Medan | 10 Juni 2024] Pemerintah melalui Peraturan Bapanas (Perbadan) No 5 Tahun 2024 resmi menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras. Penyesuaian HET beras ini tidak terpisahkan dari upaya stabilisasi pasokan dan harga beras, dimana kebijakan di hulu (tingkat petani) juga selaras dengan di hilir (tingkat konsumen).
Dalam Perbadan No 5 Tahun 2024, besaran HET beras diatur berdasarkan wilayah. Adapun untuk wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan, HET beras medium adalah Rp 12.500 per kilogram (kg) dan HET beras premium Rp 14.900 per kg. Kemudian, untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung, HET beras medium Rp 13.100 per kg dan HET beras premium Rp 15.400 per kg.
Sementara untuk wilayah Bali dan NTB, HET beras medium Rp 12.500 per kg dan HET beras premium Rp 14.900 per kg. Wilayah NTT, HET beras medium Rp 13.100 per kg dan HET beras premium Rp 15.400 per kg. Untuk wilayah Sulawesi, HET beras medium Rp 12.500 per kg dan HET beras premium Rp 14.900 per kg.
Selanjutnya, di wilayah Kalimantan, HET beras medium Rp 13.100 per kg dan HET beras premium Rp 15.400 per kg. Di wilayah Maluku, HET beras medium Rp 13.500 per kg dan HET beras premium Rp 15.800 per kg. Untuk wilayah Papua, HET beras medium Rp 13.500 per kg dan HET beras premium Rp 15.800 per kg.
Kenaikan HET ini dianggap positif bagi produsen beras seperti PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI). Menurut Analis Investment Stockbit Hendriko Gani, penetapan HET dapat mengurangi tekanan pada margin keuntungan perusahaan atau gross profit margin (GPM).