[Medan | 10 April 2025] Emiten tambang emas milik negara, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan pada tahun buku 2024. Pendapatan perseroan tercatat mencapai Rp69,19 triliun, melonjak 68,56% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp41,04 triliun pada 2023. Capaian ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Penguatan kinerja ini langsung disambut positif oleh pasar. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham ANTM melonjak 11,43% ke level Rp1.560 per lembar saham pada perdagangan sesi pertama hari Rabu (9/4/2025), sebelum akhirnya ditutup sedikit terkoreksi namun tetap naik 5,36% di posisi Rp1.475 per saham.
Kenaikan pendapatan ANTM didorong oleh tingginya kontribusi penjualan domestik yang mencapai Rp63,96 triliun atau sekitar 92% dari total pendapatan. Segmen emas menjadi penopang utama dengan nilai penjualan mencapai Rp57,56 triliun, tumbuh signifikan hingga 120% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan segmen emas ini turut didukung oleh kenaikan harga emas dunia yang dipicu oleh kondisi makroekonomi global dan ketegangan geopolitik yang meningkat.
Selain emas, ANTM juga mencatatkan pendapatan dari segmen nikel, baik dalam bentuk feronikel maupun bijih nikel, sebesar Rp9,5 triliun yang memberikan kontribusi sekitar 14% terhadap total pendapatan perusahaan. Sementara itu, segmen bauksit dan alumina mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp1,80 triliun, atau sekitar 3% dari total pendapatan ANTM sepanjang 2024.
Seiring dengan lonjakan pendapatan, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp3,64 triliun, meningkat 18,5% dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,07 triliun. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga mengalami pertumbuhan 3% menjadi Rp6,73 triliun dari Rp6,55 triliun pada tahun 2023. Laba kotor turut naik menjadi Rp6,5 triliun, sementara laba usaha meningkat 15% menjadi Rp3 triliun.