[Medan | 16 September 2025] PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) atau CDI Group mencatat kinerja keuangan yang melonjak signifikan pada semester I-2025. Perseroan membukukan pendapatan US$66,87 juta, tumbuh 41,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$47,11 juta.
Lonjakan kinerja terlihat jelas di sisi profitabilitas. Laba kotor melesat 322,8% menjadi US$19,1 juta, sementara laba sebelum pajak naik 344,6% menjadi US$75,82 juta. Laba periode berjalan terdongkrak 347,5% ke level US$74,36 juta, dengan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$67,84 juta atau tumbuh 330% dari US$15,77 juta pada periode sama tahun lalu.
CDIA yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2025 melalui IPO di harga Rp190 per saham sempat mencatat rekor harga tertinggi Rp2.100 pada 5 Agustus 2025. Saat ini, investor kembali menyoroti potensi saham ini seiring kinerja fundamental yang solid.
Sebagai anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), CDIA menjalankan empat lini bisnis utama yaitu energi, air, kepelabuhanan dan penyimpanan, serta logistik. Perseroan terus melakukan ekspansi, salah satunya melalui penambahan dua kapal chemical vessel berkapasitas 9.000 DWT yang sedang dibangun di Jepang. Dua kapal ini akan berbendera Indonesia dan internasional untuk mendukung distribusi domestik maupun lintas negara.
Ekspansi tersebut melengkapi fasilitas strategis yang sudah dimiliki, seperti tangki penyimpanan, jaringan pipa ethylene, dan infrastruktur logistik lainnya. Dengan demikian, CDIA semakin memperkuat posisinya sebagai pemain terintegrasi di sektor energi, logistik, dan pelayaran.
Manajemen menargetkan dua kapal baru mulai beroperasi pada semester I-2026. Kehadiran armada tersebut diharapkan meningkatkan kapasitas angkut, memperluas jangkauan layanan, serta mendongkrak daya saing CDIA di pasar pelayaran regional dan global.
Dengan kombinasi kinerja keuangan yang melonjak, strategi ekspansi terukur, dan dukungan kuat dari induk usaha TPIA, saham CDIA dinilai berpeluang menguji kembali level tertingginya yang sempat dicapai sebulan setelah IPO.