[Medan | 1 November 2024] PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel, bauksit, dan emas ini membukukan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun hingga September 2024, turun 22,72% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,8 triliun.
Penurunan laba ANTM ini terjadi saat pendapatan perseroan justru meningkat 39,81% ke level Rp43,2 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Segmen emas menjadi penyumbang utama dengan kontribusi 83% terhadap total penjualan, mencapai nilai Rp35,7 triliun, naik 85% dari Rp19,29 triliun dalam periode sembilan bulan 2023.
Produksi emas dari tambang perusahaan tercatat sebesar 743 kilogram (23.888 troy oz), sementara volume penjualan emas meningkat 47% secara tahunan dari 19.460 kg menjadi 28.567 kg. Sementara itu, segmen nikel menyumbang pendapatan sebesar Rp6,1 triliun sepanjang Januari-September 2024. Pada saat yang sama, volume produksi dan penjualan feronikel Antam sebanyak 15.244 ton dan 11.691 ton.
Namun, kenaikan beban pokok pendapatan yang mencapai 57,62% (YoY) menjadi Rp39,09 triliun menyebabkan laba kotor ANTM menyusut 32,67% (YoY) dari Rp6,09 triliun menjadi Rp4,10 triliun. Akibatnya, laba usaha ANTM menurun 44,31% (YoY) menjadi Rp1,86 triliun hingga kuartal III 2024. Hingga akhir September 2024, laba bersih ANTM tercatat Rp2,20 triliun, atau turun 22,53% dibandingkan Rp2,84 triliun pada September 2023 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.