[Medan | 25 Maret 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berakhir terkoreksi pada perdagangan hari Senin (24/3/2025), dengan ditutup melemah 1,55% ke level 6.161. Meskipun begitu, IHSG mampu memangkas pelemahan yang lebih dalam usai anjlok lebih dari 4,6% dan balik ke level 5.967 per saham atau level terendah dalam nyaris empat tahun.
Satu-satunya sektor yang bertahan di zona hijau adalah sektor teknologi, yang ditopang oleh penguatan saham DCII, yang dikuasai kongsi Salim dan Toto Sugiri. Sementara itu, sektor komoditas mengalami tekanan besar, terutama saham AMMN yang anjlok 13,19% dan menjadi penyumbang terbesar pelemahan indeks sebesar 25 poin.
Saham emiten Grup Barito, seperti BREN, juga tertekan hingga 8,79%, sementara BRPT dan TPIA masing-masing melemah 6,43% dan 2,41%. Tekanan juga datang dari sektor perbankan dan konsumer, dengan saham BBRI, ASII, dan AMRT masuk dalam daftar pemberat indeks. Saham properti milik Aguan, CBDK dan PANI, juga tertekan mendekati 10%.
Sementara itu, pemangkasan koreksi IHSG terjadi setelah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mengumumkan susunan kepengurusannya. Pasar menyambut positif pengumuman ini karena dipimpin oleh sejumlah tokoh penting yang diharapkan dapat mendorong investasi nasional dan meningkatkan kepercayaan investor.
Sebagai informasi, Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani mengumumkan kepengurusan BPI Danantara secara lengkap pada Senin (24/3/2025).
Struktur kepengurusan BPI Danantara mencakup sejumlah tokoh penting. Dewan Pengawas diisi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, mantan Ketua OJK Muliaman Haddad, serta para Menteri Koordinator dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sementara itu, Dewan Pengarah terdiri dari Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pada Dewan Penasihat, terdapat beberapa tokoh ekonomi dan keuangan global, seperti Ray Dalio, Jeffrey Sachs, F. Chapman Taylor, dan Thaksin Shinawatra, yang telah ditunjuk sebagai penasihat BPI Danantara.
Adapun Komite Pengawasan dan Akuntabilitas melibatkan Ketua PPATK Ivan Yustiavandana, Ketua BPK Isma Yatun, Kepala BPPK Andin Hadiyanto, Kapolri Listyo Sigit, serta Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.
Masuknya nama-nama tokoh ekonomi dan keuangan internasional seperti Ray Dalio dan Jeffrey Sachs memperkuat optimisme bahwa BPI Danantara akan memainkan peran penting dalam menarik investasi asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.