[Medan | 3 Januari 2024] Pada perdagangan perdana di tahun 2024 ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil ditutup menguat 0,7%, dan ditutup menembus level Rp 7.300, tepatnya pada level Rp 7.323. Bahkan, IHSG berhasil mencetak rekor tertinggi barunya atau all time high (ATH) pada perdagangan perdana tahun 2024 ini, setelah ATH terakhir IHSG dicetak pada perdagangan 13 September 2022.
Adapun, 320 saham terpantau menguat, 240 terkoreksi, dan 212 lainnya stagnan. Penguatan terbesar terjadi pada sektor saham transportasi, energi dan bahan baku dengan masing-masing naik 3,34%, 2%, dan 1,89%. Sedangkan indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah sektor kesehatan yang turun 1,64%, sektor properti turun 0,50% dan sektor keuangan yang turun 0,43%.
Sementara itu, saham-saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang melesat 8,57%, PT Indika Energy Tbk (INDY) naik 6,27%, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) melejit 5,87%. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan signifikan adalah PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 10%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) melemah 3,70%, dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) anjlok 2,86%.
Di sisi lain, IHSG mulai berbalik arah ke zona hijau menjelang akhir perdagangan sesi I hari Selasa ini setelah dirilisnya data inflasi Indonesia periode Desember 2023 dan inflasi tahunan 2023. Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi Indonesia mencapai 2,61% sepanjang 2023. Di lain sisi, investor juga cenderung optimis bahwa sejumlah bank sentral, seperti The Fed, European Central Bank (ECB), dan Bank of England (BOE) diperkirakan akan mengakhiri kenaikan suku bunga mereka.