[Medan | 15 November 2023] Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, pada hari Senin (13/11/2023). Pertemuan ini pun membahas banyak hal, mulai dari kerja sama di bidang pertahanan hingga potensi kerja sama perdagangan kendaraan listrik berbaterai nikel.
Sebagai informasi, pemerintah Indonesia pada September 2023 lalu telah berupaya untuk mengadakan diskusi dengan AS mengenai kesepakatan perdagangan mineral penting, yang bertujuan agar ekspor mineral dari Indonesia tidak dikucilkan AS melalui UU Inflation Reduction Act (IRA). Pasalnya, Indonesia merupakan pemilik cadangan bijih nikel terbesar dunia, dan Jokowi ingin mengembangkan rantai pasokan kendaraan listrik untuk memanfaatkan cadangan nikel yang sangat besar tersebut.
UU IRA sendiri memuat ketentuan bahwa Washington mewajibkan sejumlah mineral penting dalam baterai kendaraan listrik diproduksi atau dirakit di Amerika Utara atau mitra perdagangan bebas, agar kendaraan listrik yang dijual di Amerika Serikat memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak. Meskipun begitu, salah satu sumber dari Reuters menyebutkan bahwa pemerintahan Biden tengah mendiskusikan cara untuk mendapatkan nikel Indonesia, namun diproses di Tiongkok untuk memenuhi persyaratan kredit IRA.
Adapun berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, ekspor logam nikel RI ke AS bukan lah yang terbesar. Negara tujuan ekspor nikel terbesar RI justru adalah China, yang kemudian diikuti oleh Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan Norwegia. Dengan begitu, apabila nantinya negosiasi ini tidak berhasil, maka potensi kerugian akan lebih berdampak pada pihak AS sendiri.