[Medan | 11 Desember 2025] Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden Prabowo Subianto, resmi masuk ke industri aset kripto melalui akuisisi saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN). Aksi korporasi ini dilakukan melalui PT Arsari Nusa Investama, bagian dari Arsari Group.
Dalam pernyataan resmi, baik Arsari Group maupun COIN tidak mengungkapkan nilai transaksi. Mereka hanya menyampaikan bahwa Arsari Group kini menjadi salah satu pemegang saham COIN.
Wakil Direktur Utama dan Direktur Operasional Arsari Group, Aryo P. S. Djojohadikusumo, menyatakan bahwa investasi tersebut merupakan bentuk dukungan Arsari terhadap percepatan transformasi digital Indonesia. Ia menambahkan bahwa visi Arsari sejalan dengan COIN dan entitas anaknya — PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC) — yang telah memiliki izin dan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Aryo menilai COIN memiliki fondasi kuat serta ekosistem aset digital yang lengkap untuk menjadi katalis pengembangan industri aset digital nasional, termasuk aset kripto, dengan tata kelola yang baik. Ia menegaskan bahwa investasi ini bukan semata soal nilai ekonomi, tetapi juga tentang membangun kedaulatan digital yang mampu mendorong inovasi dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.
Berdasarkan informasi pada situs resmi Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo merupakan Pendiri sekaligus Presiden Direktur perusahaan tersebut. Arsari Group memiliki portofolio bisnis di sektor agroforestri, pertanian, infrastruktur digital, energi terbarukan, energi dan pertambangan, serta perdagangan dan budidaya perairan.
Aryo juga menyoroti bahwa ekosistem aset digital di Indonesia semakin lengkap, didukung regulasi yang lebih matang di bawah pengawasan OJK. Hal ini, menurutnya, memberi peluang bagi Indonesia untuk menjadi pusat inovasi dan perdagangan aset digital di kawasan Asia Tenggara.
Direktur Utama COIN, Ade Wahyu, menyambut positif kehadiran Arsari Group. Ia menilai masuknya investor besar tersebut akan memperkuat tata kelola korporasi serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri aset digital secara keseluruhan, khususnya terhadap COIN.
Aryo menambahkan bahwa langkah Arsari Group selalu berorientasi pada pembangunan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan. Ia menilai industri aset keuangan digital merupakan salah satu pendorong utama akselerasi transformasi digital, yang menjadi pilar vital untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Karena itu, Arsari Group mendukung penuh pengembangan sektor ini untuk mewujudkan kedaulatan digital nasional.
Dengan dukungan keahlian lintas sektor dan jaringan global Arsari Group, COIN akan mempercepat pengembangan berbagai produk inovatif guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Indonesia kini berada pada posisi strategis sebagai salah satu pasar aset kripto terbesar di dunia. Data OJK hingga akhir Oktober 2025 menunjukkan jumlah pengguna aset kripto telah melampaui 18 juta konsumen, dengan total nilai transaksi mencapai Rp409,56 triliun. Posisi ini sejalan dengan laporan 2025 Global Crypto Adoption Index dari Chainalysis, yang menempatkan Indonesia di peringkat ketujuh dunia.

