[Medan | 15 Agustus 2025] Sejumlah pemegang saham di Grup Barito, termasuk konglomerat Prajogo Pangestu, melepas sebagian kepemilikannya di tiga emiten, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Petrosea Tbk. (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN). Tujuannya adalah untuk menambah porsi saham publik (free float) di pasar.
Detail Penjualan Saham:
– BREN – Green Era Energy Pte. Ltd., pemegang saham terafiliasi Grup Barito, menjual 8,31 juta saham (0,006%) pada 11–13 Agustus 2025 dengan harga Rp8.726–Rp9.317 per saham. Nilai transaksi mencapai Rp75,9 miliar, menurunkan kepemilikan dari 23,60% menjadi 23,59%.
– PTRO – PT Caraka Reksa Optima melepas 240,86 juta saham (2,39%) pada 8–13 Agustus 2025 di harga Rp2.968 per saham, senilai Rp714 miliar. Kepemilikan turun dari 29,56% menjadi 27,17%.
– CUAN – Prajogo Pangestu menjual 1 miliar saham (0,89%) pada 5 Agustus 2025 di harga Rp1.450 per saham, senilai Rp1,45 triliun. Kepemilikan berkurang dari 84,97% menjadi 84,08%.
Menurut Bursa Efek Indonesia, free float adalah saham yang dimiliki publik dengan kepemilikan kurang dari 5% dan tidak dikuasai oleh pemegang saham pengendali, komisaris, direksi, maupun saham treasury.
Pengamat pasar modal Hendra Wardana menilai, langkah ini dapat membuka peluang saham dengan free float rendah untuk masuk ke indeks global MSCI. Adapun dalam MSCI August Review, CUAN dan PTRO dipastikan masuk konstituen indeks dan akan berlaku efektif mulai 27 Agustus 2025. Sementara itu, BREN diperkirakan akan kembali mencoba untuk masuk dalam evaluasi MSCI periode November 2025, setelah sebelumnya belum berhasil.
Masuknya saham ke indeks MSCI biasanya diikuti oleh potensi aliran dana asing (foreign inflow) karena adanya penyesuaian portofolio dari manajer investasi global yang mengikuti indeks tersebut.