[Medan | 18 Oktober 2023] Setelah menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) selama 6 hari berturut-turut, trend kenaikan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) ini pun tampaknya sudah mulai mereda. Saham BREN sebelumnya menawarkan sebanyak-banyaknya 4,5 miliar saham atau setara dengan 3,35% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran sebesar Rp 780 per saham.
Adapun pada perdagangangan perdananya di hari Senin (9/10/2023), saham BREN dibuka melesat 25% ke level Rp 975 per saham. Lalu pada hari kedua (10/10/2023), saham BREN kembali dibuka kembali menyentuh ARA ke level Rp 1.215 per saham. Di hari ketiga (11/10/2023), saham BREN juga kembali ARA di level Rp 1.515 per saham.
Kemudian di hari keempatnya (12/10/2023), saham BREN ARA lagi di level Rp 1.890. Setelah itu, saham BREN juga masih terpantau ARA pada hari kelimanya di level Rp 2.360, dan di hari keenam (16/10/2023), saham BREN juga masih terpantau menyentuh ARA di level Rp 2.950. Sementara pada perdagangan hari Selasa (17/10/2023), saham BREN dibuka di level Rp 2.650, mengakhiri trending ARA nya selama 6 hari berturut-turut.
Lantas, apakah ini pertanda bahwa pesta saham BREN sudah usai dan saatnya para investor berjualan? Menurut Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project, William Hartanto, penguatan saham BREN yang signifikan ini sebenarnya tak terlepas dari popularitas Prajogo Pangestu. Pasalnya, kenaikan signifikan juga terjadi pada saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), yang dimana saham ini juga merupakan milik Prajogo Pangestu.
Meskipun begitu, William sendiri menilai bahwa trend ARA yang terjadi pada saham BREN kemungkinan besar tidak akan bertahan lama lagi. Pasalnya, jumlah bid price terpantau sudah tidak mencapai jutaan lot lagi. Kondisi ini pun mengindikasikan bahwa sudah banyak pembeli yang berhasil mendapatkan saham BREN, atau kemungkinan lainnya, banyak yang sudah menghindari saham ini karena mengkhawatirkan akan potensi pelemahan harga.
Di samping itu, William sendiri memberikan rekomendasi untuk hold saham BREN, mengingat risiko yang tinggi dan kemungkinan terkena Unusual Market Activity (UMA) karena tren ARA yang terjadi selama berhari-hari. Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai bahwa saham BREN masih berpeluang untuk menguat dalam jangka pendek, dengan level resistance di Rp 2.950 dan support terdekat di Rp 2.400.