[Medan | 7 Agustus 2025] Dua petinggi PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) melepas sebagian sahamnya menjelang rumor pengumuman rebalancing MSCI Small Cap yang dijadwalkan rilis pada 7 Agustus 2025. Saham SSIA belakangan ini memang menjadi magnet investor, seiring sinyal penguatan fundamental dan dukungan investor kakap.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Wakil Direktur Utama SSIA, The Jok Tung, menjual 5,57 juta saham pada 31 Juli 2025 di harga Rp2.639, sedikit lebih tinggi dari harga penutupan di Rp2.600. Dana yang diperoleh mencapai Rp14,71 miliar, dan kepemilikannya menyusut menjadi hanya 2,2 juta saham atau 0,05%.
Sehari setelahnya, Wilson Effendy juga melepas 492.400 saham di harga Rp2.620 dengan nilai transaksi sekitar Rp1,29 miliar. Setelah aksi ini, kepemilikan Wilson menjadi 2,33 juta saham, atau sekitar 0,05%.
Corporate Secretary SSIA, Yulean, menyatakan bahwa transaksi tersebut dilakukan untuk kepentingan investasi pribadi dengan status kepemilikan langsung. Namun pasar menilai aksi ini terjadi di tengah spekulasi kuat bahwa SSIA berpeluang masuk ke dalam MSCI Small Cap Index, di mana pengumuman resmi akan dilakukan pada Rabu malam, 7 Agustus 2025.
Beberapa indikator mendukung spekulasi tersebut, antara lain:
– Free float market cap SSIA telah menembus US$618 juta, jauh di atas syarat minimum US$250 juta.
– Rata-rata nilai transaksi harian tembus US$1,8 juta.
– Liquidity screening dan rasio perdagangan harian di atas ambang kelayakan MSCI.
Sebelumnya, Grup Djarum dan ekosistem usaha Prajogo Pangestu juga telah terpantau melakukan akumulasi saham SSIA secara bertahap sejak akhir Juli 2025, memperkuat spekulasi pasar bahwa saham ini tengah dibidik menjelang potensi katalis masuknya ke indeks MSCI Small Cap.
Jika SSIA benar-benar masuk ke MSCI Small Cap Index, saham ini bisa menjadi primadona baru di sektor properti dan kawasan industri, apalagi dengan dukungan spekulasi akumulasi dari Grup Djarum dan grup Prajogo. Adapun dalam jangka pendek, harga saham berpotensi menguat signifikan karena efek rebalancing.