[Medan | 28 Mei 2025] Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan enam paket stimulus ekonomi mulai 5 Juni 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2025 agar tetap berada di kisaran 5%.
Berikut adalah rincian program insentif yang akan diluncurkan:
- Diskon Transportasi
Insentif berupa potongan harga untuk moda transportasi laut, kereta api, dan pesawat selama masa liburan sekolah, yaitu Juni hingga Juli 2025.
- Potongan Tarif Tol
Pemerintah akan memberikan diskon tarif tol untuk sekitar 110 juta pengguna jalan, terutama untuk mendukung mobilitas masyarakat selama libur panjang akhir Mei dan awal Juni 2025.
- Diskon Listrik
Diskon tarif listrik sebesar 50% akan diberikan bagi 79,3 juta rumah tangga berdaya di bawah 1.300 VA selama dua bulan ke depan.
- Tambahan Bantuan Sosial (Bansos)
Pemerintah akan memperluas jangkauan kartu sembako dan bantuan pangan kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat.
- Subsidi Upah (BSU)
Pemerintah akan kembali menyalurkan subsidi gaji untuk pekerja dengan penghasilan di bawah Rp 3,5 juta per bulan, seperti skema yang pernah digunakan selama pandemi. - Perpanjangan Diskon Iuran JKK
Program pengurangan iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) bagi pekerja di sektor padat karya akan diperpanjang untuk menjaga daya beli dan ketahanan sektor tersebut.
Paket stimulus ini bersifat ekspansif dan dirancang untuk memperkuat konsumsi rumah tangga, yang merupakan penyumbang terbesar terhadap PDB Indonesia. Dampaknya secara langsung akan terasa di beberapa sektor berikut:
Sektor Transportasi
Dengan adanya diskon tiket pesawat, kereta, dan angkutan laut, sektor ini diperkirakan akan mengalami lonjakan permintaan, terutama selama musim libur sekolah. Saham yang berpotensi mendapat sentimen positif:
GIAA, ASSA, BIRD, WEHA, JAYA, CMPP
Sektor Infrastruktur (Jalan Tol)
Diskon tarif tol bisa mendorong peningkatan volume lalu lintas, yang berdampak positif bagi operator jalan tol. Saham yang berpotensi mendapat sentimen positif:
JSMR, META, CMNP
Sektor Konsumer
Peningkatan bantuan sosial dan pemotongan biaya listrik akan meningkatkan daya beli, mendorong konsumsi barang pokok dan produk konsumen. Saham yang berpotensi mendapat sentimen positif:
ICBP, INDF, UNVR, MYOR, GOOD, AISA, ULTJ
Sektor Perbankan
Peningkatan konsumsi akan mendorong permintaan kredit, terutama kredit konsumsi dan UMKM. Selain itu, pencairan bansos dan BSU juga akan meningkatkan transaksi perbankan. Saham yang berpotensi mendapat sentimen positif:
BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, BRIS