[Medan | 1 Maret 2024] Konglomerat Prajogo Pangestu terpantau mengurangi kepemilikan sahamnya di perusahaan yang bergerak dalam bisnis usaha pengolahan dan manufaktur petrokimia ini, yaitu PT Chandra Asri Pacifik Tbk (TPIA), sebanyak 1,5 miliar eksemplar pada 27 Februari 2024. Adapun broker yang memfasilitasi penjualan saham tersebut adalah PT Bank HSBC Indonesia.
Dengan penjualan ini, kepemilikan saham Prajogo dalam Chandra Asri berkurang menjadi 5,23 miliar unit saham atau sekitar 6,05%, dibandingkan dengan kepemilikan sebelumnya yang mencapai 7,79% atau setara dengan 6,73 miliar saham. Adapun per 31 Januari 2024, pemegang saham TPIA antara lainnya adalah Barito Pacific sebanyak 29,95 miliar helai atau 34,63%.
Kemudian diikuti oleh SCG Chemicals dengan kepemilikan sebanyak 26,44 miliar lembar setara 30,57%, Prajogo Pangestu 6,73 miliar saham alias 7,79%, Marigold Resources 3,38 miliar lembar atau 3,92%, Top Investment sebanyak 12,97 miliar lembar atau 15%, Erwin Ciputra sebesar 139,09 juta helai atau 0,16%, dan publik sebanyak 6,86 miliar eksemplar atau setara dengan 7,93%.
Sementara itu, harga transaksi dari penjualan saham itu sendiri masih nelum diketahui. Namun, bila mengacu pada harga saham TPIA yang hari ini diperdagangkan pada level Rp 4.590 per saham, maka nilai transaksi penjualan saham Prajogo bisa mencapai Rp 6,88 triliun. Adapun kabar terbaru dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) adalah perseroan akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Pacific Tahap IV tahun 2024 dengan jumlah pokok obligasi senilai Rp 1,5 triliun.
Obligasi ini terdiri dari 3 seri, yang masing-masing ditawarkan sebesar 100% dari jumlah pokok obligasi. Seri A memiliki jumlah pokok sebesar Rp 542.375.000.000 dengan tingkat bunga tetap 7,95% per tahun dan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi. Seri B memiliki jumlah pokok sebesar Rp 416.800.000.000 dengan tingkat bunga tetap 8,25% per tahun dan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi. Seri C memiliki jumlah pokok sebesar Rp 540.825.000.000 dengan tingkat bunga tetap 8,75% per tahun dan jangka waktu 7 tahun sejak tanggal emisi.
Bunga obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi, mulai dari tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi pertama dijadwalkan pada tanggal 1 Juni 2024, sementara pembayaran bunga obligasi terakhir dan pelunasan pokok obligasi masing-masing seri dijadwalkan pada tanggal 1 Maret 2027 untuk Seri A, 1 Maret 2029 untuk Seri B, dan 1 Maret 2031 untuk Seri C.
Nantinya, dana bersih yang diperoleh perseroan dari hasil obligasi ini akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja, termasuk pembelian bahan baku produksi dan biaya operasional untuk kegiatan usaha. Adapun berikut jadwal penerbitan obligasi TPIA:
– Perkiraan Masa Penawaran Umum: 27 Februari 2024
– Perkiraan Tanggal Penjatahan: 28 Februari 2024
– Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan: 1 Maret 2024
– Perkiraan Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik (Tanggal Emisi): 1 Maret 2024
– Perkiraan Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia: 4 Maret 2024