[Medan | 14 Juni 2024] Prajogo Pangestu, yang juga Chairman Grup Barito, kembali menambah kepemilikan sahamnya di PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) pada hari Rabu (12/6/2024). Direktur dan Corporate Secretary BREN mengumumkan bahwa Prajogo melakukan transaksi pembelian saham sebesar 10 juta lembar.
Ini pun merupakan penambahan kepemilikan kedua kalinya yang dilakukan dalam rentang waktu dua hari, setelah sebelumnya Prajogo menambah kepemilikan saham BREN pada 10 Juni 2024. Sebagai informasi, Prajogo menambah kepemilikan sahamnya pada 10 Juni 2024 dengan membeli 37.848.800 lembar saham.
Manajemen BREN menjelaskan bahwa penambahan kepemilikan saham oleh Prajogo Pangestu menunjukkan kepercayaannya terhadap langkah-langkah strategis pengembangan dan ekspansi yang dilakukan oleh Barito Renewables bersama anak perusahaannya, Star Energy Geothermal dan Barito Wind Energy.
Adapun BREN telah menyelesaikan akuisisi penting yang menambah portfolio energi hijau melalui Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sidrap 1 oleh anak usahanya, Barito Wind Energy, yang memiliki kapasitas sebesar 75 MW. Selain itu, anak usaha di bidang panas bumi, Star Energy Geothermal, sedang merealisasikan penambahan 116 MW kapasitas panas bumi di tiga wilayah operasi yaitu Salak, Darajat, dan Wayang Windu, dimana 53 MW di antaranya akan dicapai melalui dua strategi, yakni pengembangan Salak Binary dan program retrofit.
Sejalan dengan itu, pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy menilai bahwa tindakan Prajogo ini berdampak positif, meningkatkan kepercayaan investor terhadap BREN. Hal ini membantu investor yang sebelumnya terjebak panic selling untuk lebih percaya diri dalam meng-hold saham BREN.
Sebagai informasi, saham BREN mulai mengalami penurunan sejak masuk dalam Papan Pemantauan Khusus dengan mekanisme full call auction (PPK FCA) pada 29 Mei lalu, dan beberapa kali menyentuh auto rejection bawah (ARB) 10%. Selain itu, status PPK FCA juga menyebabkan BREN gagal masuk dalam indeks The Financial Times Stock Exchange (FTSE).