[Medan | 20 Maret 2024] Konglomerat Prajogo Pangestu sebelumnya dikabarkan telah melepas kepemilikannya atas saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Adapun berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), porsi saham Prajogo turun sebanyak 2 miliar saham atau sekitar 2,14 persen menjadi 64,74 miliar saham pada 15 Maret 2024 dari posisi sehari sebelumnya, yang berjumlah 66,74 miliar saham.
Namun, setelah dilakukan konfirmasi, Direktur dan Corporate Secretary PT Barito Pacific Tbk, David Kosasih, mengungkapkan bahwa Prajogo Pangestu sebenarnya tidak mengurangi kepemilikan sahamnya di BRPT, tetapi hanya mengalihkan sejumlah saham tersebut dari satu kustodian ke kustodian lainnya. Oleh karena itu, jumlah saham yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu di BRPT tetap sama, dan perubahan ini akan terefleksikan di laporan pemegang saham regular nantinya.
Sebelumnya, pada akhir Februari, Prajogo juga tercatat telah mengurangi kepemilikan sahamnya di PT Chandra Asri Pacifik Tbk (TPIA), perusahaan yang bergerak dalam bisnis pengolahan dan manufaktur petrokimia. Prajogo menjual sebanyak 1,5 miliar saham dengan nilai yang diperkirakan mencapai Rp 5,11 triliun.
Dengan penjualan ini, kepemilikan saham Prajogo dalam TPIA berkurang menjadi 5,23 miliar unit saham atau sekitar 6,05%, dibandingkan dengan kepemilikan sebelumnya yang mencapai 7,79% atau setara dengan 6,73 miliar saham. Adapun per 31 Januari 2024, pemegang saham TPIA antara lainnya adalah Barito Pacific sebanyak 29,95 miliar helai atau 34,63%.
Kemudian diikuti oleh SCG Chemicals dengan kepemilikan sebanyak 26,44 miliar lembar setara 30,57%, Prajogo Pangestu 6,73 miliar saham alias 7,79%, Marigold Resources 3,38 miliar lembar atau 3,92%, Top Investment sebanyak 12,97 miliar lembar atau 15%, Erwin Ciputra sebesar 139,09 juta helai atau 0,16%, dan publik sebanyak 6,86 miliar eksemplar atau setara dengan 7,93%.