[Medan | 11 Desember 2024] Konglomerat terkaya di Indonesia, Prajogo Pangestu, kembali membeli saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Pada 5 Desember 2024, Prajogo tercatat membeli 1,1 juta saham BREN dengan harga rata-rata Rp 7.470 per saham, sehingga total nilai transaksi mencapai Rp 8,21 miliar.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan BREN, Merly, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), menyampaikan bahwa pembelian saham tersebut dilakukan oleh Prajogo untuk tujuan investasi pribadi.
Melalui transaksi ini, kepemilikan langsung Prajogo di BREN meningkat sebesar 0,00082%, dari sebelumnya 129.789.700 saham (0,09701%) menjadi 130.889.700 saham (0,09783%). Sebagai informasi, Prajogo merupakan pengendali BREN, bersama PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang menguasai 64,66% saham BREN. BRPT sendiri juga dikendalikan oleh Prajogo dengan kepemilikan 71,31%.
Langkah Prajogo membeli saham BREN dilakukan setelah perusahaan mengumumkan rencana pembagian dividen tunai interim senilai Rp 506 miliar atau Rp 3,78 per saham. Keputusan pembagian dividen interim tersebut disahkan melalui rapat jajaran direksi BREN yang disetujui secara sirkuler oleh Dewan Komisaris pada 2 Desember 2024.
Manajemen BREN menjelaskan bahwa dividen interim akan diberikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat pada daftar pemegang saham perseroan per 13 Desember 2024, dengan jadwal pembayaran pada 20 Desember 2024.
Sementara berdasarkan laporan keuangan, BREN mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$86,06 juta hingga kuartal III/2024, naik 1,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$84,47 juta. Namun, pendapatan BREN mengalami penurunan 0,89% secara year-on-year (YoY), dari US$445,27 juta menjadi US$441,29 juta sepanjang Januari hingga September 2024. Pendapatan tersebut berasal dari penjualan listrik (US$202,96 juta), penjualan uap (US$91,38 juta), biaya manajemen (US$37.000), penjualan karbon kredit (US$1.000), pendapatan sewa operasi (US$117,18 juta), dan sewa pembiayaan (US$29,72 juta).