[Medan | 21 Mei 2024] Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negerinya, Hossein Amir-Abdollahian, dilaporan meninggal dunia karena kecelakaan helikopter pada hari Senin (20/5/2024). Insiden ini menyebabkan harga minyak dunia melonjak, dengan minyak mentah Brent naik 0,3% menjadi US$ 84,24 per barel dan minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,2% menjadi US$ 80,21 per barel.
Sebagai informasi, helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh ketika mengunjungi sebuah wilayah di bagian utara, pada hari Minggu (19/5/2024) waktu setempat. Berdasarkan laporan media setempat, helikopter tersebut sudah ditemukan di sekitar desa Tavil di provinsi Azerbaijan Timur Iran. Sayangnya, helikopter tersebut dilaporkan terbakar habis, sehingga harapan bahwa Raisi dan penumpang lainnya selamat sangatlah kecil.
Meroketnya harga minyak mentah dunia ini pun terjadi karena kekhawatiran pasar. Pasalnya, Iran adalah salah satu produsen minyak mentah terbesar di dunia. Iran juga merupakan negara produsen minyak terbesar ketiga yang tergabung dalam organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC). Iran memproduksi sebanyak 3 juta barel minyak per hari (BOPD) atau sekitar 3% dari total minyak dunia.
Bersamaan dengan itu, putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammad Bin Salman, membatalkan kunjungan kerjanya ke Jepang karena ayahnya, King Salman, mengalami masalah kesehatan. Menurut informasi resmi dari Kerajaan Arab Saudi, King Salman yang berusia 88 tahun sedang menjalani pengobatan karena inflamasi di paru-parunya. Kesehatan King Salman yang memburuk ini pun menambah ketidakpastian yang sedang membayangi pasar energi saat ini mengikuti kabar meninggalnya Presiden Iran.
Merespon naiknya harga minyak ini, sejumlah emiten minyak bumi terpantau melesat pada perdagangan hari Senin (20/5/2024). Adapun saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) naik 8,03% ke level Rp 1.480 per saham. Kemudian saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) juga melesat 1,90% ke level Rp 1.600 per saham, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) meningkat 2,07% ke level Rp 197 per saham, dan saham PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) juga naik 2,45% ke level Rp 835 per saham.