Produsen baterai asal China, Tianneng Group, berencana untuk membangun fasilitas daur ulang baterai kendaraan listrik di Indonesia. Adapun rencana ini diambil untuk menciptakan baterai yang masuk energi hijau dan berkelanjutan, pembangunan ekonomi dan sosial regional, dan mendorong pertukaran ekonomi dan sosial antara Tiongkok dan Indonesia.
Sebagai informasi, Tianneng Group ini bergerak dalam tiga sektor utama, yaitu sistem baterai energi baru, resource recycling, dan modern service industry. Hingga saat ini, mereka juga telah memiliki 17 basis produksi di 7 provinsi di Negeri Tirai Bambu, fasilitas R&D baterai dan tenaga terbarukan, dengan lebih dari 130 anak perusahaan.
Selain itu, Tianneng Group juga diketahui telah memiliki 5 wilayah perdagangan internasional utama, yaitu Asia-Pasifik, Timur Tengah dan Afrika, Amerika, Eropa, dan India. Tianneng Group juga sudah terdaftar di bursa A+H Shares. Saat ini, total asetnya melebihi 40 miliar yuan.
Adapun, pendapatan operasionalnya pada tahun 2022 mencapai 201,9 miliar yuan. Pada 2022, Tianneng juga menduduki peringkat ke-149 di antara 500 perusahaan teratas Tiongkok, ke-40 di antara 500 perusahaan swasta teratas Tiongkok, dan ke-65 di antara 500 perusahaan manufaktur teratas Tiongkok.
Ekspansi Tianneng Group di Indonesia ini juga tentunya tidak hanya sebatas sebagai produsen baterai saja, namun mereka juga akan membuka peluang kerjasama dengan industri lokal Indonesia dalam hal memperkuat jaringan distribusi untuk produk baterai SLA, lithium-ion dan sodium-ion, serta mendukung program pemerintah berupa percepatan energi terbarukan melalui ekosistem green energy.