[Medan | 31 Mei 2024] PT Petrosea Tbk (PTRO), perusahaan yang bergerak di bidang kontrak pertambangan, rekayasa, pengadaan & konstruksi serta jasa minyak & gas bumi ini telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada tanggal 29 Mei 2024.
Fasilitas kredit ini mencakup fasilitas kredit investasi sebesar US$ 240 juta dan Rp 1,3 triliun, serta fasilitas modal kerja sebesar US$ 170 juta. Dana ini nantinya akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis perusahaan, memperkuat modal kerja, dan membiayai kembali pendanaan dari bank.
Menurut Chief Investment Officer Petrosea Kartika Hendrawan, perusahaan menargetkan pertumbuhan kinerja operasional melalui peningkatan skalda produksi dan menambah kontrak baru di sektor EPC dan Mining. Petrosea juga berkomitmen menjaga struktur modal yang berkelanjutan, melakukan pengeluaran modal secara prudent, dan memastikan aset digunakan secara optimal.
Sebagai informasi, PTRO belum lama ini diakuisisi oleh Prajogo Pangestu melalui anak usaha PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), yaitu PT Kreasi Jaya Persada (KJP). Dengan akuisisi ini, Prajogo kini menjadi pemegang saham pengendali PTRO dengan kepemilikan saham mencapai 85%. Adapun berdasarkan laporan keuangannya, PTRO mencatatkan laba bersih sebesar US$ 163 ribu di kuartal I-2024, atau anjlok sebesar 94,4% dari tahun 2023 yang sebesar US$ 2,96 juta.
Meskipun begitu, PTRO sejatinya membukukan peningkatan pendapatan sebesar 21,8% dari US$ 128,2 juta menjadi US$ 156,25 juta. Secara rinci, pendapatan jasa konstruksi dan rekayasa berkontribusi sebesar US$ 73,885 juta, kemudian penjualan batubara sebesar US$ 5,774 juta, pendapatan jasa penambangan sebesar US$ 65,373 juta dan pendapatan jasa sebesar US$ 10,578 juta.