[Medan | 29 Oktober 2025] Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menembus level 9.000 pada akhir 2025 dan berpotensi mencapai 32.000 dalam sepuluh tahun ke depan.
Ia menegaskan proyeksi tersebut bukan sekadar perkiraan, melainkan berdasarkan tren historis selama 25 tahun terakhir yang menunjukkan indeks dapat tumbuh empat hingga lima kali lipat dalam satu siklus bisnis. Menurutnya, pola ini cenderung berulang dan tidak akan banyak berubah di masa mendatang.
“Jadi saya bukan tebak-tebak manggis, bukan bertapa. Itu hitungan ekonomi dengan persamaan matematis,” ujar Purbaya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Selasa (28/10).
Purbaya menilai tren penguatan IHSG saat ini mencerminkan keyakinan investor terhadap arah kebijakan pemerintah. Meskipun sempat diprediksi melemah, indeks tetap bertahan di kisaran 8.000. Hal ini, menurutnya, menjadi bukti kepercayaan pelaku pasar terhadap stabilitas ekonomi nasional.
“Indeks to the moon, saya bilang. Itu menciptakan optimisme juga,” ungkapnya.
Pada akhir perdagangan Selasa, IHSG ditutup melemah 0,30% ke level 8.092,63, sementara indeks LQ45 turun 0,23% ke posisi 822,61. Dari 11 sektor di BEI, empat sektor menguat dipimpin oleh properti yang naik 3,28%, diikuti kesehatan dan teknologi masing-masing 2,65% dan 1,65%. Adapun sektor industri memimpin pelemahan dengan penurunan 1,00%.
Secara eksternal, pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menjadi perhatian investor, sementara dari dalam negeri, penurunan harga emas dan koreksi saham-saham blue chip masih membebani pergerakan indeks.

