[Medan | 10 Januari 2024] PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan obat-obatan (farmasi) dan perdagangan peralatan medis ini berencana untuk menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue maksimal 16 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Rencana rights issue ini pun telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang telah digelar pada hari Kamis (4/1/2024) lalu. Meskipun begitu, informasi terkait jadwal, harga, dan rasio pelaksanaan masih belum diumumkan oleh PYFA, sehingga besarnya dana yang akan terkumpul masih belum diketahui.
Baca Juga: Bank IBK (AGRS) Mau Right Issue 11,7 Miliar Saham, Buat Apa?
Perusahaan menyatakan bahwa tujuan dari aksi korporasi ini adalah untuk mengembangkan bisnis, termasuk membiayai akuisisi perusahaan farmasi dari Australia, yaitu Probiotec Limited. Sebelumnya, pada 21 Desember 2023, PYFA melalui anak perusahaannya di Australia, PYFA Australia Pty Ltd, telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi Probiotec Limited dengan Scheme Implementation Deed (SID).
Dalam perjanjian tersebut, PYFA Australia membeli seluruh saham Probiotec sebanyak 83,8 juta (100%) dengan harga US$ 3 per saham, dengan nilai total transaksi mencapai US$ 251,4 juta atau sekitar Rp 2,64 triliun. Sebagai informasi, Probiotec Limited merupakan perusahaan farmasi besar di Australia yang bermitra dengan perusahaan global terkemuka seperti Johnson & Johnson, Pfizer, iNova, Blackmores, dan lainnya dalam produksi berbagai jenis obat dan produk kesehatan konsumen.
Baca Juga: Bank Mayapada (MAYA) Mau Right Issue Rp 4 Triliun, Buat Apa?