[Medan | 20 Februari 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 1,14% dan ditutup pada level 6.794,87 dalam perdagangan Rabu (19/2/2025). Pelemahan ini terjadi di tengah proses perombakan Kabinet Merah Putih serta keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) untuk Februari 2025.
Turunnya IHSG dipengaruhi oleh sikap pelaku pasar yang mengantisipasi keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga acuannya bulan ini. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang berlangsung pada 18-19 Februari 2025, BI menetapkan suku bunga acuan tetap di 5,75%. Selain itu, suku bunga deposit facility juga dipertahankan di level 5%, dan suku bunga lending facility tetap berada di 6,5%.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa keputusan ini selaras dengan upaya menjaga proyeksi inflasi tahun 2025 dan 2026 agar tetap berada dalam target yang ditetapkan pemerintah, yakni 2,5% ±1%. Ke depan, BI akan terus memantau prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi guna memanfaatkan peluang penurunan suku bunga dengan tetap mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah.
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih pada Rabu (19/2/2025), tepat di hari ke-122 pemerintahannya sejak dilantik pada 20 Oktober 2024. Perombakan kabinet ini dilakukan lebih cepat dibandingkan reshuffle pertama yang dilakukan oleh Presiden ketujuh RI, Joko Widodo.
Berbeda dengan Jokowi, Prabowo hanya mengganti satu menteri, yaitu Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang posisinya kini diisi oleh Wakil Rektor Institut Teknologi Bandung, Brian Yuliarto.
Selain perubahan di tingkat kementerian, Prabowo juga melantik empat kepala lembaga dalam reshuffle ini. Mereka adalah Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP, Amalia Adininggar Arumsari sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Sonny Harry Budiutomo Harmadi sebagai Wakil Kepala BPS, serta Letjen Nugroho Sulistyo Budi yang ditunjuk sebagai Kepala Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN).