PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Selasa (8/8/2023). Dalam perdagangan perdananya, saham CYBR dibuka menyentuh batas atas kenaikan harga atau Auto Reject Atas (ARA). Adapun berdasarkan data BEI, saham CYBR pada pukul 09.00 WIB terpantau naik 35% ke level Rp 135 per saham dari harga IPO yaitu Rp 100 per saham.
Adapun selama satu menit perdagangan, sebanyak 50,8 juta saham tercatat berhasil diperdagangkan dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 6,9 miliar. Capaian ini pun berhasil membuat CYBR menduduki posisi teratas top gainers. Sebagai informasi, CYBR menawarkan sebanyak-banyaknya 1 miliar saham baru atau setara dengan 15,64% dari modal ditempatkan disetor penuh usai IPO dengan nominal Rp 25 per saham. Dengan begitu, CYBR memperoleh dana sebesar Rp 100,87 miliar dari aksi IPO ini.
Selain itu, CYBR juga akan menerbitkan Waran Seri 1 sebanyak-banyaknya berjumlah 504,36 juta lembar yang menyertai penerbitan saham baru. Waran tersebut mewakili 9,27% modal ditempatkan dan disetor perseroan sebelum IPO. Setiap investor yang membeli 2 saham baru CYBR akan memperoleh satu Waran Seri 1. Adapun, harga pelaksanaan Waran Seri 1 ditetapkan sebesar Rp 400, sehingga CYBR berpotensi meraup dana sebesar Rp 201,74 miliar dari pelaksanaan waran ini.
Nantinya, sekitar 87% dana dari hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung perluasan tim cybersecurity di Indonesia, Singapura, dan Australia. Kemudian, sekitar 13% nya akan digunakan sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk perluasan tim cyber security di Indonesia, Singapura dan Australia, serta untuk melakukan ekspansi.