[Medan | 9 Mei 2025] PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH), perusahaan pengelola Rumah Sakit DKH, resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 8 Mei 2025.
Dalam debut perdananya, saham DKHH langsung mencatatkan lonjakan harga hingga 34,85 persen menjadi Rp178 pada pukul 09.01 WIB, sehingga langsung terkena auto reject atas (ARA). Sebelumnya, harga penawaran saham DKHH ditetapkan di level Rp132 per saham.
Dalam aksi korporasi ini, DKHH menerbitkan sebanyak 530 juta saham baru, mewakili 20,78% dari total modal disetor setelah IPO. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp132 per saham, sehingga total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp69,90 miliar.
Adapun batas minimal alokasi untuk pooling allotment mencapai 15% dari nilai emisi atau Rp 20 miliar. Ketentuan itu merujuk pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No 15/2025. Dus, total nilai IPO DKHH yang alokasikan investor ritel lewat pooling allotment sebesar Rp 20 miliar.
IPO ini disambut sangat antusias oleh pasar. Menurut Direktur Investment Banking MNC Sekuritas, Wilson Sofan, penawaran saham DKHH mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 190 kali. Hal ini mencerminkan besarnya kepercayaan investor terhadap potensi jangka panjang DKHH di industri layanan kesehatan.
Adapun sekitar Rp 40,76 miliar dari dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan gedung baru di sekitar area rumah sakit DKH Cibadak. Kemudian sekitar Rp3 ,62 miliar dana IPO untuk belanja modal berupa pembelian CT-Scan serta alat medis dan non-medis yang akan digunakan RS DKH Cibadak.
Lalu, sekitar Rp612 juta dialokasikan untuk renovasi RS DKH Cibadak. Sisanya, akan dipakai untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas pada biaya pemasaran dalam rangka peningkatan branding perseroan serta pembayaran vendor obat atau farmasi dengan mekanisme pembelian secara Purchase Order (PO).