[Medan | 9 Agustus 2024] PT Esta Indonesia Tbk (NEST), perusahaan yang bergerak dalam bidang pembibitan dan budidaya burung walet serta perdagangan sarang burung walet ini telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis (8/8/2024). Dalam debut perdananya, saham NEST berhasil dibuka naik 35% ke level Rp 270 per saham.
Sebagai informasi, NEST menawarkan sebanyak-banyaknya 822,50 juta saham atau setara dengan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan memasang harga penawaran sebesar Rp 200 per saham. Adapun dengan harga penawaran saham perdana tersebut, NEST berpotensi meraup dana hingga Rp 164,50 miliar.
Nantinya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan antara lain untuk:
– Sekitar 7,57% akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal berupa pembelian 6 bidang tanah dan bangunan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh Perseroan sebagai rumah sarang burung walet yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah.
– Sekitar 18,93% akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak, yaitu PT Tunas Esta Indonesia (“PT TEI”), yang selanjutnya akan digunakan oleh PT TEI sebagai belanja modal berupa pembelian 6 bidang tanah dan bangunan yang menjadi satu kesatuan, yang mana sebuah bangunan tersebut akan digunakan sebagai kantor operasional PT TEI dan sekaligus pabrik.
– Sisanya akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung pertumbuhan Perseroan dimana modal kerja digunakan di antaranya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, pembelian alat dan bahan pendukung kegiatan operasional, serta untuk membiayai kegiatan operasional.
Sebagai informasi, perseroan memiliki hubungan baik dengan pelanggan-pelanggan di China, salah satunya adalah Xiamen Yan Palace Bird’s Nest Industry Co Ltd (Yan Palace). Yan Palace adalah perusahaan terbuka yang menjadi pemimpin pasar dan importir terbesar produk sarang burung walet di China saat ini, serta merupakan pelanggan utama perseroan.
Saat ini, Yan Palace juga berinvestasi di perseroan dengan membeli 197.400.000 lembar saham IPO perseroan senilai sekitar Rp 39,48 miliar. Hal ini memperkuat hubungan antara kedua belah pihak yang telah terjalin lama dan memberikan dampak positif bagi keberlangsungan usaha perseroan.