[Medan | 11 Oktober 2023] PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK), yang merupakan salah satu pionir dalam industri craft beer di Indonesia dengan fokus utamanya pada distribusi minuman beralkohol ini telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Selasa (10/10/2023). Adapun, saham STRK langsung dibuka melesat 35% menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA) ke level Rp 135 per saham.
Sebagai informasi, STRK menawarkan sebanyak-banyaknya 1,18 miliar saham atau setara dengan 11,01% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, di harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Dengan begitu, perseroan berpotensi mengantongi dana sebesar Rp 118 miliar. Selain itu, STRK juga berencana untuk menerbitkan 3.245.000.000 Waran Seri I secara gratis pada setiap pemegang empat saham baru, dimana setiap pemegang 100 saham baru STRK berhak mendapatkan 275 Waran Seri I.
Penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) STRK yang digelar pada tanggal 3-6 Oktober 2023 ini juga berhasil mendapatkan sambutan positif dari pasar. Adapun dalam IPO ini, STRK mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 152 kali dari nilai penjatahan terpusat.
Nantinya, sekitar 62,08% dana dari hasil IPO akan digunakan untuk modal kepada anak usaha, PT Lovina Industri Sukses, dimana sekitar 18,11% nya digunakan untuk program research and development dalam pengembangan kategori produk baru dan untuk pengembangan sumber daya, dan sekitar 42,26% nya akan digunakan untuk untuk pembelian peralatan mesin canning dan tangki untuk produksi beer dan spirit. Adapun sisa dana dari hasil IPO yang sekitar 39,63% akan digunakan untuk biaya operasional atau modal kerja.
Sementara itu, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, akan digunakan seluruhnya oleh STRK dan anak usahanya, PT Lovina Industri Sukses, dimana sekitar 40% akan digunakan STRK untuk modal kerja seperti biaya program marketing untuk meningkatkan brand awareness, dan sisanya 60% akan digunakan oleh anak usaha PT Lovina Industri Sukses untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku untuk produksi dan packaging, biaya overtime, biaya perawatan gedung, dan biaya perawatan peralatan.