[Medan | 10 Oktober 2023] PT Pulau Subur Tbk (PTPS), perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, karet, jagung serta peternakan dan perikanan ini telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin (9/10/2023). Adapun, saham PTPS sempat dibuka naik 1,01% ke level Rp 200 per saham pada perdagangan perdananya.
Melesatnya harga saham PTPS ini juga tak bertahan lama, karena harga saham PTPS nyatanya justru berbalik arah dan menyentuh batasan Auto Reject Bawah (ARB) di level Rp 129 saham. Sebagai informasi, PTPS menawarkan sebanyak-banyaknya 450 juta saham atau setara dengan 20,76% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran sebesar Rp 198 per saham. Dengan begitu, PTPS berpotensi mengantongi dana sebesar Rp 89,10 miliar.
Selain itu, PTPS juga akan menerbitkan 225 juta waran seri I secara gratis bagi para pemegang saham baru. Setiap pemegang dua saham baru berhak untuk mendapatkan satu waran seri I yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk dapat membeli satu saham pada kisaran harga pelaksanaan sebesar Rp 218.
Nantinya, sebesar 50% dana yang diperoleh dari hasil IPO ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) kapasitas 10 ton per jam dimana lokasi pembangunan pabrik PKS berada di dalam Kawasan HGU. Kemudian sisanya sebesar 50% nya akan digunakan untuk modal kerja, seperti pembelian Tandan Buah Segar (TBS), pemeliharaan jalan, pembelian traktor dan peralatan produksi.
Begitu pula dengan dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I, dimana dana ini juga akan digunakan perseroan untuk keperluan modal kerja. Setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), PTPS pun menargetkan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 30 ribu ton pada tahun depan.