[Medan | 9 Januari 2025] Tiga emiten resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada 8 Januari 2025, yaitu PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU). Ketiganya berhasil mencetak kenaikan signifikan dengan menyentuh batas auto rejection atas (ARA) di perdagangan perdananya.
Saham YOII melonjak 35% ke level Rp 135 per saham, sedangkan saham KSIX meningkat 25% ke level Rp 565 per saham. Sementara itu, saham RATU mencatatkan kenaikan 24,78% hingga mencapai Rp 1.435 per saham. Pencapaian ini mencerminkan tingginya minat investor pada saham-saham yang baru melantai di bursa.
Raharja Energi Cepu (RATU)
Anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) ini melepas hingga 543,01 juta saham, setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga IPO sebesar Rp1.150 per saham. Dengan begitu, RATU berpotensi meraih dana hingga Rp624,46 miliar, yang terdiri dari Rp218,56 miliar dari penerbitan saham baru dan Rp405,9 miliar dari penjualan saham divestasi.
Menurut prospektusnya, dana IPO sebesar Rp157,36 miliar akan dipinjamkan ke anak usaha, PT Raharja Energi Tanjung Jabung, untuk memenuhi kewajiban pembayaran cash call kepada PetroChina International Jabung Ltd. terkait operasional Blok Jabung. Selanjutnya, Rp34,96 miliar akan diberikan kepada perusahaan asosiasi, PT Petrogas Jatim Utama Cendana, guna mendukung pembayaran cash call ExxonMobil Cepu Ltd. Sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, termasuk biaya operasional dan remunerasi.
Sementara hasil penjualan saham divestasi, setelah dikurangi biaya emisi dan biaya lain yang dihitung secara proporsional dengan biaya emisi saham baru, akan dibayarkan kepada pemegang saham penjual, yakni RAJA dan perseroan tidak akan menerima hasil dari penjualan saham divestasi tersebut.
Kentanix Supra International (KSIX)
Kentanix Supra International menawarkan 320,67 juta saham, setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga IPO Rp452 per saham. Dengan begitu, total dana yang dihimpun dari IPO berpotensi mencapai Rp144,94 miliar.
Sebanyak 61,55% dari dana IPO akan dialokasikan untuk modal kerja dalam pembangunan infrastruktur di proyek Grand Nusa Indah, Adhigana-Grand Nusa Indah (GNI), serta proyek baru Adhigana-Perluasan. Sekitar 28,84% akan disetorkan sebagai modal kerja kepada SPB untuk proyek Vila Bogor Indah 6. Sisanya akan digunakan untuk biaya operasional, termasuk pemasaran, pemeliharaan proyek, dan kebutuhan kantor.
Asuransi Digital Bersama (YOII)
Asuransi Digital Bersama (ADB Insure) menawarkan hingga 412 juta saham, setara 12,3% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga IPO Rp100 per saham. Dana yang dihimpun diproyeksikan mencapai Rp41,20 miliar.
Sekitar 80% dana IPO akan dialokasikan untuk biaya pemasaran guna memperkuat strategi bisnis, distribusi produk, dan pengenalan merek. Sisanya, 20%, akan digunakan untuk pengembangan aplikasi mencakup pusat data, web hosting, keamanan sistem, serta pengembangan sumber daya manusia, termasuk perekrutan staf baru di bidang teknologi informasi, teknis, dan operasional.