[Medan | 15 Oktober 2024] PT Indosat Tbk (ISAT), perusahaan penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia ini resmi melakukan stock split dengan rasio 1:4. Perdagangan saham ISAT dengan nilai nominal baru di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi mulai berlaku sejak Senin (14/10/2024).
Stock split ini disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung pada Selasa (24/9/2024). Aksi ini berlaku untuk saham seri B, yang nilai nominalnya berubah dari Rp 100 menjadi Rp 25 per saham, sementara saham seri A tetap tidak berubah.
Sebagai hasil dari stock split ini, jumlah saham seri B yang tercatat melonjak signifikan, dari 8,06 miliar menjadi 32,25 miliar saham, yang diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan likuiditas di pasar. Presiden Direktur ISAT, Vikram Sinha, menjelaskan bahwa langkah ini diambil karena adanya peluang dari minat investor yang tinggi.
Selain itu, stock split ini juga bertujuan untuk meningkatkan likuiditas di pasar modal, terutama bagi investor ritel. Sinha juga menegaskan bahwa setelah merger, ISAT tetap konsisten dalam mengejar pertumbuhan, yang tercermin dari pencapaian pendapatan mendekati dua digit selama 10 kuartal terakhir.
Namun, meskipun dengan harga baru hasil stock split, saham ISAT justru melemah. Pada hari pertama setelah aksi korporasi ini, saham ISAT ditutup turun tajam ke level Rp 2.540 per saham pada perdagangan Senin.