[Medan | 31 Oktober 2024] PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berhasil mengurangi rugi bersih pada kuartal III-2024. Berdasarkan laporan keuangannya, rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp597,34 miliar, turun sekitar 23,04% secara tahunan (YoY) dari Rp776,22 miliar pada September 2023.
BUKA mencatat total pendapatan bersih sebesar Rp3,39 triliun, naik tipis 1,82% dibandingkan akhir September 2023 yang tercatat sebesar Rp3,33 triliun. Pendapatan ini terutama didorong oleh segmen penjualan marketplace sebesar Rp1,73 triliun dan segmen mitra (online to offline) yang menyumbang Rp1,66 triliun.
Seiring dengan peningkatan pendapatan, beban pokok juga naik 12,27% YoY menjadi Rp2,79 triliun. Namun, perusahaan berhasil mengurangi beban umum dan penjualan menjadi Rp252,4 miliar dari sebelumnya Rp434,7 miliar. Rugi dari investasi yang belum dan sudah terealisasi juga turun menjadi Rp596,4 miliar dari Rp707,1 miliar. Akibatnya, rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas induk turun 35% YoY menjadi Rp597,3 miliar.
Per akhir September 2024, total aset BUKA mencapai Rp25,65 triliun, sedikit menurun dari Rp26,12 triliun pada Desember 2023. Liabilitas dan ekuitas masing-masing tercatat sebesar Rp848,3 miliar dan Rp24,80 triliun.
CEO Bukalapak, Willix Halim, menyatakan bahwa meskipun ada tren perbaikan pada kuartal III-2024, hasil ini masih belum sejalan dengan strategi jangka panjang Bukalapak untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Karena itu, manajemen akan mengubah pendekatan operasional dan mengarahkan fokus pada segmen bisnis inti.
Sebagai bagian dari restrukturisasi, akan ada pemutusan hubungan kerja di berbagai bisnis dalam dua kuartal mendatang. BUKA akan memusatkan investasi dan pengembangan pada bisnis inti, yaitu Mitra Bukalapak, Gaming, Investasi, dan sejumlah layanan ritel.