[Medan | 19 Juli 2024] PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), perusahaan induk yang bergerak dibidang teknologi digital ini, mendapatkan sejumlah katalis positif pada pertengahan Juli ini menjelang rilis laporan keuangan kuartal II-2024 yang akan segera diumumkan dalam waktu dekat ini.
Katalis pertama adalah rencana penunjukkan kandidat Chief Financial Officer (CFO) yang baru, Simon Tak Leung Ho, untuk menggantikan CFO dan Direktur GOTO Wei-Jye Jacky Lo yang mengundurkan diri. Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, mengatakan bahwa pengalaman Simon yang luas serta pengetahuannya yang mendalam di bidang keuangan akan sangat bernilai bagi GOTO dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
Sebagai informasi, Simon memulai kariernya di bidang konsultan manajemen sebelum beralih ke sektor keuangan. Ia pernah menduduki berbagai posisi senior di perbankan internasional, termasuk Citigroup dan ABN AMRO. Simon juga pernah menjabat sebagai CFO di FinVolution Group, sebuah platform teknologi finansial di China yang terdaftar di Bursa Efek New York (NYSE), dan sebagai CFO di Maya Group, perusahaan pembayaran dan perbankan digital terkemuka di Filipina.
Katalis kedua adalah GOTO yang mulai menjalankan aksi pembelian kembali saham (buyback). Dalam laporan bulanan registrasi pemegang efek yang dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2024, disebutkan bahwa jumlah saham treasury GOTO mencapai 14,09 miliar atau setara dengan 1,17%. Jumlah ini meningkat dari posisi sebelumnya yaitu 10,26 miliar atau 0,85% dari jumlah saham beredar. Perubahan jumlah saham treasury ini mengindikasikan bahwa GOTO telah membeli sebanyak 3,83 miliar saham.
Jika mengacu pada harga saham belakangan ini, maka perseroan telah mengeluarkan sebesar Rp 191,25 miliar. Nilai tersebut setara dengan 6% dari total anggaran yang sudah disetujui yaitu Rp 3,2 triliun. Buyback ini dinilai akan menjadi katalis positif untuk likuiditas perdagangan di pasar, serta menjadi sinyal keyakinan kepada investor bahwa fundamental perusahaan terus membaik dan prospeknya cerah.
Katalis ketiga adalah perbaikan kinerja GOTO, dengan peningkatan pendapatan, penurunan beban dan biaya, penurunan rugi bersih, dan EBITDA grup yang disesuaikan yang positif khusus di kuartal IV-2023, membaik selama delapan kuartal berturut-turut. Di kuartal I-2024, rugi bersih GOTO juga membaik 78% menjadi Rp 861,91 miliar, dari Rp 3,86 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Ini pun merupakan rugi terendah sejak GOTO terdaftar di BEI pada 11 April 2022.
Penurunan rugi bersih Januari-Maret 2024 itu berhasil terjadi seiring dengan pendapatan bersih perusahaan yang naik 22% menjadi Rp 4,08 triliun dari pendapatan kuartal I-2023 sebesar Rp 3,33 triliun. Rugi bersih yang terus menurun setiap tahunnya pun menjadi tanda bahwa kinerja GOTO sendiri sudah mulai menunjukkan perbaikan.