[Medan | 14 November 2025] Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menyetujui rencana penyertaan modal sebesar Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (DAM). Penambahan modal ini dilakukan melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), yang mencakup setoran tunai Rp17,02 triliun dan konversi utang pemegang saham senilai Rp6,65 triliun.
Direktur Utama Garuda Indonesia Glenny Kairupan menyampaikan bahwa persetujuan pemegang saham ini menjadi momentum penting dalam proses pemulihan dan transformasi perusahaan. Dengan dukungan DAM sebagai bagian dari inisiatif pemerintah, Garuda Indonesia memperoleh fondasi permodalan yang lebih kuat untuk meningkatkan keandalan operasional, kesiapan armada, dan kualitas layanan penerbangan.
Dana hasil penyertaan modal akan dialokasikan masing-masing Rp8,7 triliun (37%) untuk modal kerja Garuda Indonesia, termasuk pemeliharaan pesawat, serta Rp14,9 triliun (63%) untuk mendukung operasional Citilink. Dari porsi Citilink tersebut, Rp11,2 triliun dialokasikan untuk modal kerja dan Rp3,7 triliun untuk pelunasan kewajiban pembelian bahan bakar kepada Pertamina periode 2019–2021.
Penerbitan 315,61 miliar saham Seri D dengan harga pelaksanaan Rp75 per saham menjadi instrumen utama dalam PMTHMETD. Menurut manajemen, langkah ini sekaligus menjaga keberlanjutan pencatatan saham GIAA di Bursa Efek Indonesia dan memperkuat struktur keuangan perusahaan.
Wakil Direktur Utama Thomas Oentoro menegaskan bahwa tambahan permodalan ini membuka ruang percepatan transformasi di seluruh lini bisnis, termasuk optimalisasi jaringan penerbangan dan peningkatan kualitas layanan. Penguatan dua pilar bisnis—Garuda Indonesia dan Citilink—diharapkan menciptakan ekosistem penerbangan nasional yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.
Manajemen juga menyoroti bahwa pemulihan industri penerbangan memiliki kompleksitas tinggi, mulai dari dinamika global hingga fluktuasi biaya operasional. Karena itu, setiap keputusan strategis disebut harus mengedepankan kehati-hatian, tata kelola yang baik, dan keberlanjutan bisnis jangka panjang.
RUPSLB kali ini dihadiri pemegang saham yang mewakili 69,42 miliar saham atau 75,88% dari total saham beredar. Penyertaan modal dari DAM menjadi bagian dari program berkelanjutan untuk memperkuat struktur permodalan dan mempercepat agenda transformasi Garuda Indonesia Group, sekaligus melanjutkan hasil restrukturisasi besar yang telah diselesaikan sebelumnya.
Dengan struktur keuangan yang lebih sehat dan dukungan penuh pemerintah, perseroan menargetkan posisi ekuitas konsolidasi kembali positif, serta memperkuat peran Garuda Indonesia sebagai flag carrier nasional yang mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi.

