IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Bisnis

Rusia Stop Ekspor Minyak Akibat Serangan Ukraina, Harga Minyak Naik Lebih dari 1%

By Aurelia Tanu 7 hours ago Bisnis
Image source: AP/ ligaasuransi.com
SHARE

[Medan | 17 November 2025] Harga minyak global menguat sekitar 2% pada Jumat (14/11) setelah Rusia menghentikan ekspor minyak dari pelabuhan Laut Hitam Novorossiysk menyusul serangan drone Ukraina yang mengenai fasilitas energi strategis negara tersebut.

Pada 18.30 WIB, harga minyak mentah Brent kontrak Januari 2026 naik US$1,50 atau 2,4% ke US$64,51 per barel. Sementara WTI kontrak Desember 2025 meningkat US$1,57 atau 2,7% menjadi US$60,26 per barel.

Serangan Ukraina pada Jumat merusak kapal di pelabuhan, blok apartemen, serta depot minyak, dan melukai tiga awak kapal, menurut pejabat Rusia. Dampak serangan tersebut memicu penghentian ekspor minyak dari Novorossiysk, sementara Transneft turut menangguhkan pasokan minyak mentah ke terminal tersebut.

“Intensitas serangan semakin sering terjadi. Jika berlanjut, serangan dapat mengenai infrastruktur yang menimbulkan gangguan jangka panjang,” ujar Giovanni Staunovo, analis komoditas UBS. Pasar kini menilai potensi risiko gangguan pasokan jangka panjang dari Rusia.

Pada Oktober, pengiriman minyak mentah melalui Novorossiysk mencapai 3,22 juta ton atau sekitar 761.000 barel per hari, ditambah ekspor produk minyak sebesar 1,79 juta ton. Dengan volume ekspor sebesar itu, gangguan pada pelabuhan menjadi fokus utama pelaku pasar.

Harga minyak acuan diperkirakan mencatat kenaikan mingguan, dengan Brent naik sekitar 1% dan WTI 0,8% sejauh ini. Penguatan harga tercatat setelah penurunan sekitar 3% pada Rabu akibat laporan OPEC yang memproyeksikan keseimbangan antara pasokan dan permintaan global mulai 2026, menghapus ekspektasi defisit suplai.

Dari Amerika Serikat, EIA melaporkan kenaikan stok minyak mentah 6,4 juta barel menjadi 427,6 juta barel pada pekan yang berakhir 7 November, jauh di atas konsensus kenaikan 1,96 juta barel. Adapun stok bensin dan distilat turun lebih besar dari perkiraan.

Investor juga memantau dampak lanjutan sanksi Barat terhadap perdagangan minyak Rusia. AS akan melarang transaksi dengan Lukoil dan Rosneft mulai 21 November sebagai bagian dari tekanan untuk mendorong Rusia ke meja perundingan.

JPMorgan melaporkan sekitar 1,4 juta barel per hari minyak Rusia, hampir sepertiga ekspor via laut, saat ini mengendap di kapal tanker karena proses bongkar muat melambat akibat sanksi. Setelah tenggat 21 November, tantangan pembongkaran diperkirakan meningkat signifikan.

 

You Might Also Like

EMTK Borong 1 Miliar Saham SCMA, Incar Dividen?

ARCI Buat Perusahaan Patungan Geothermal

Ada Pengumuman Suku Bunga BI Pekan Ini, IHSG Bakal Kemana?

RUPSLB GIAA Restui Suntikan Modal Danantara Sebesar Rp 23,6 Triliun

Direktur Borong 11 Juta Lembar Saham BBKP, Ada Apa?

TAGGED: harga minyak dunia, rusia ukraina
Aurelia Tanu November 17, 2025 November 17, 2025
Previous Article ARCI Buat Perusahaan Patungan Geothermal
Next Article EMTK Borong 1 Miliar Saham SCMA, Incar Dividen?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?