[Medan | 13 Desember 2024] Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) kembali mengalami penurunan signifikan pada perdagangan hari Kamis (12/12/2024), dengan ditutup melemah 4,17% ke level Rp 9.200 per saham. Penurunan ini terjadi setelah saham AADI sebelumnya juga melemah 6,57% pada perdagangan 11 Desember 2024.
Setelah mengalami penguatan selama empat hari pertama sejak pertama kali dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2024, saham AADI akhirnya mencatatkan koreksi. Menurut Research Analyst RHB Sekuritas, Muhammad Wafi, secara historis, saham yang baru melakukan IPO biasanya akan menemukan harga stabilnya setelah lima hari perdagangan pertama.
Meski mengalami koreksi, prospek AADI tetap positif dan menjanjikan berkat cadangan batu bara sebesar 917 juta ton dan sumber daya yang mencapai 4,1 miliar ton, yang diperkirakan bisa mendukung produksi berkelanjutan hingga 80 tahun ke depan. Selain itu, AADI memiliki peluang memanfaatkan kenaikan harga komoditas akibat ketegangan geopolitik global dan potensi untuk masuk ke dalam indeks MSCI, yang bisa menarik perhatian investor institusi berskala global.
Menurut Yoga Ahmad Gifari dari Sucor Sekuritas, faktor-faktor tersebut membuat AADI menjadi pilihan investasi yang menarik dalam jangka panjang. Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham ini dengan target harga Rp 30.100 per saham, yang mencerminkan potensi kenaikan hingga 442% dibandingkan dengan harga saat IPO. Koreksi yang terjadi lebih didorong oleh aksi ambil untung dibandingkan dengan faktor fundamental, sehingga AADI masih memiliki prospek positif untuk investasi di masa depan.