[Medan | 11 Desember 2024] Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) terus melanjutkan tren positifnya pada Selasa (10/12/2024), dengan ditutup naik 1,87% ke level Rp 2.730 per saham. Kenaikan ini menjadi lanjutan momentum positif sejak debut perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/12/2024).
Pada perdagangan sebelumnya, Senin (9/12/2024), saham AADI ditutup melonjak hingga menyentuh auto rejection atas (ARA) sebesar 19,75%, dengan antrean beli mencapai Rp 500 miliar. Pada Jumat (6/12), saham AADI juga ditutup ARA sebesar 19,92%, disertai antrean beli sebesar Rp 2 triliun. Sedangkan pada debut perdananya, Kamis (5/12), saham ini mencatatkan ARA sebesar 19,82% dengan antrean beli mencapai Rp 3,7 triliun.
AADI menjadi emiten ke-40 yang tercatat di BEI sepanjang tahun ini dan mendapat perhatian besar dari investor, terutama setelah spin-off dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO). Menurut Research Analyst RHB Sekuritas, Muhammad Wafi, minat tinggi terhadap AADI didukung oleh afiliasinya dengan ADRO, yang menjadikan saham ini sangat menarik dan memiliki prospek keuntungan yang baik.
Wafi menambahkan bahwa saham-saham yang baru melakukan IPO cenderung menunjukkan volatilitas tinggi, terutama di awal perdagangan, dengan kecenderungan mengalami ARA selama beberapa hari. AADI juga mencatatkan oversubscribe hampir delapan kali, mengindikasikan tingginya minat investor. Fenomena oversubscribe ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya ARA dalam beberapa hari perdagangan awal.
Selain itu, terjadi transaksi crossing saham AADI di pasar negosiasi BEI pada 9 Desember 2024, melibatkan 55,23 juta lot saham pada harga Rp 5.960 per saham, dengan total nilai mencapai Rp 32,92 triliun. Meski demikian, belum ada keterangan resmi terkait transaksi jumbo ini.
Sebagai informasi, ADRO menawarkan seluruh saham yang dimilikinya di AADI, sebanyak 7.008.202.240 saham, kepada para pemegang saham ADRO yang tercatat dalam daftar pemegang saham per 29 November 2024, dengan harga Rp 5.960 per saham. Penawaran dilakukan melalui skema Penawaran Umum Terbatas (PUPS) yang berlangsung pada 6-10 Desember 2024, dengan distribusi saham dijadwalkan pada 9-11 Desember 2024.
Wafi mengingatkan bahwa pergerakan saham AADI yang terus menembus ARA masih tergolong wajar karena harga biasanya akan stabil setelah lima hari perdagangan. Oleh karena itu, ia menyarankan investor untuk berhati-hati jika ingin membeli saham AADI pada level saat ini, dan mempertimbangkan untuk menunggu koreksi harga atau masuk melalui jalur PUPS dari ADRO.