[Medan | 19 Februari 2024] Harga saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit ini terpantau terus mengalami penurunan sejak awal tahun 2024. Adapun pada perdagangan Jumat (16/2/2024), saham AALI ditutup melemah 0,36% ke level Rp 6.825 per saham. Sementara secara seminggu, saham AALI tercatat menurun 0,73% dan dalam sebulan sudah anjlok 4,55%.
Menurut Direktur Utama Astra Agro Lestari, Santosa, penurunan harga saham AALI tidak mencerminkan kinerja operasional perusahaan, karena kinerja Astra Agro Lestari masih tetap tumbuh positif dan stabil. Dia menyatakan bahwa faktor psikologis dari harga minyak sawit di pasar global lebih berpengaruh terhadap harga saham.
Harga CPO atau minyak kelapa sawit di Bursa Derivatif Malaysia pada Maret 2024 dilaporkan melemah 19 poin menjadi 3.908 ringgit per metrik ton, sedangkan kontrak April 2024 juga turun 16 poin menjadi 3.859 ringgit per metrik ton.
Santosa juga menjelaskan bahwa kinerja operasional AALI pada 2023 justru mengalami peningkatan dari sisi produksi tandan buah segar (TBS), dengan total produksi TBS mencapai 3,31 juta ton atau naik 4,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Santosa pun membeberkan, harga saham yang anjlok bukan hanya terjadi pada AALI, tetapi juga dialami oleh emiten-emiten sawit lainnya. Adanya sentimen dari Undang-Undang Antideforestasi atau EUDR yang diterapkan Uni Eropa juga diakui memengaruhi harga saham emiten sawit, termasuk AALI.
Sebagai informasi, Astra Agro Lestari juga mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 1,5 triliun di tahun 2024. Santosa mengatakan, sebagian besar dari dana capex yang dialokasikan pada tahun ini rencananya akan digunakan sebagai modal untuk peremajaan tanaman sawit atau replanting dan perawatan tanaman yang belum menghasilkan (TBM).