[Medan | 28 Mei 2024] Harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara, jasa kontraktor, infrastruktur, logistik, hingga pembangkit tenaga listrik ini terpantau anjlok sebesar 1,71% ke level Rp 2.870 per saham pada perdagangan hari Senin (27/5/2024). Penurunan ini terjadi bertepatan dengan cum dividen perseroan di pasar reguler dan pasar negosiasi.
Sebagai informasi, cum dividen adalah tanggal terakhir bagi investor untuk membeli saham tercatat sebagai pemegang saham yang berhak menerima dividen dari suatu emiten. Biasanya, harga saham pun berpotensi mengalami kenaikan saat cum date, karena banyak investor mungkin tertarik untuk membeli saham tersebut agar memperoleh dividen.
Sebaliknya, ex dividen adalah tanggal dimana investor sudah tidak mendapatkan hak dividen dari suatu saham yang dibelinya. Pada saat ex date, harga saham biasanya mengalami penurunan seiring dengan berkurangnya permintaan beli, karena investor sudah tidak lagi berhak menerima dividen yang diumumkan. Harga saham juga biasanya akan turun sebesar jumlah dividen yang dibayarkan.
ADRO sendiri telah memutuskan untuk membagikan dividen tunai final senilai US$ 400 juta. Secara total, ADRO mengalokasikan dividen tunai senilai US$ 800 juta atau setara 48,74% dari laba bersih tahun buku 2023 sebesar US$ 1,64 miliar. Total dividen itu termasuk US$ 400 juta yang telah dibagikan ADRO sebagai dividen interim pada 12 Januari 2024. Sementara itu, sisa dana dari laba bersih 2023 sebesar US$ 841,43 juta ditetapkan sebagai laba ditahan.
Adapun berdasarkan laporan keuangan perusahaan, ADRO mencatatkan laba bersih sebesar US$ 374,34 juta pada kuartal I-2024, atau merosot 18,27% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar US$ 458,04 juta. Penurunan laba bersih ini pun tak lepas dari pendapatan perusahaan yang tercatat menurun 21,31% secara tahunan (Year on Year/YoY) menjadi US$ 1,44 miliar pada kuartal I-2024.