[Medan | 3 Desember 2024] Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) atau yang sebelumnya dikenal sebagai Adaro Energy berhasil rebound signifikan hingga 12% setelah sebelumnya mengalami auto reject bawah (ARB) selama dua hari berturut-turut. Adapun pada perdagangan Senin (2/12/2024), ADRO ditutup menguat 11,60% ke level Rp 2.310 per saham.
Sebagai informasi, saham ADRO sebelumnya turun 24,64% ke level Rp 2.080 pada perdagangan Jumat (29/11/2024). Saham ADRO juga anjlok 24,80% ke Rp 2.760 pada perdagangan 28 November 2024, tepat di saat ex dividen. Ex dividen adalah tanggal dimana investor tidak lagi berhak atas dividen dari saham yang dimilikinya.
Seperti diketahui, ADRO mengumumkan pembagian dividen tunai final tambahan sebesar Rp 41,77 triliun, yang setara dengan Rp 1.358,18 per saham. Dividen ini berasal dari hasil divestasi anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), yang bergerak di segmen batubara termal.
Divestasi dilakukan melalui skema Initial Public Offering (IPO) dan Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS). Pada tahap IPO, AADI melepas 10% saham atau 778,68 juta saham dengan harga penawaran Rp 5.550 per saham. Proses IPO yang berlangsung dari 29 November hingga 3 Desember 2024 diperkirakan mengantongi dana Rp 4,32 triliun. Saham AADI akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2024.
Tahap berikutnya adalah PUPS, di mana ADRO akan menawarkan hingga seluruh saham miliknya di AADI sebanyak 7 miliar saham kepada pemegang saham ADRO. Setiap pemegang 4.389 saham ADRO akan mendapatkan hak membeli 1.000 saham AADI dengan harga penawaran tertentu.