[Medan | 28 Mei 2025] Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mencatat lonjakan tajam sebesar 9,57% dan ditutup di level Rp 2.290 pada perdagangan Selasa, 27 Mei 2025. Kenaikan ini terjadi seiring dengan meningkatnya minat investor terhadap saham emiten energi tersebut, terutama di tengah pelaksanaan program pembelian kembali saham (buyback).
Manajemen ADRO telah mengumumkan buyback saham sesuai ketentuan POJK 13/2023 dengan alokasi dana maksimal Rp 4 triliun. Proses buyback berlangsung sejak 16 Mei hingga paling lambat 2 Juni 2025. Selain itu, perusahaan juga akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 2 Juni, dengan salah satu agenda penting yaitu penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2024.
Sentimen positif turut diperkuat oleh strategi transformasi bisnis ADRO. Menurut pengamat pasar modal Michael Yeoh, arah baru perusahaan yang kini berfokus pada energi baru terbarukan (EBT) setelah melakukan pemisahan unit usaha (spin-off) dan IPO PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), menciptakan prospek pertumbuhan jangka panjang.
Michael menambahkan bahwa valuasi saham ADRO saat ini masih tergolong murah, dengan price-to-book value (PBV) di bawah 1. Sebagai perbandingan, emiten global di sektor EBT rata-rata memiliki PBV di atas 2, bahkan bisa mencapai ratusan. Dengan demikian, ADRO dinilai memiliki ruang besar untuk revaluasi, apalagi didukung oleh aksi buyback yang menekan jumlah saham beredar dan mendukung kenaikan harga.
Sinyal positif ini juga diperkuat oleh rekomendasi beli dari KB Valbury Sekuritas, yang menetapkan target harga saham ADRO sebesar Rp 2.300.
