[Medan | 2 Desember 2024] Harga saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), yang sebelumnya dikenal sebagai Adaro Energy, sempat mencapai Rp 4.300 per saham dalam sebulan terakhir. Namun, setelah memasuki masa ex-date dividen tambahan final tunai, harga saham ini anjlok selama dua hari berturut-turut.
Pada dua hari perdagangan terakhir pekan ini, saham ADRO terkena auto rejection bawah (ARB) dengan total penurunan mendekati 25%. Dalam kurun waktu sepekan, penurunan saham mencapai 43,48%, memicu kepanikan di kalangan investor yang bergegas menjual kepemilikannya.
Meskipun begitu, saham ADRO masih menarik minat pembeli, terlihat dari tingginya volume transaksi. Sebanyak 1,05 miliar saham ADRO berpindah tangan, dengan frekuensi perdagangan 90.155 kali dan nilai transaksi mencapai Rp 2,2 triliun pada 29 November 2024. Hari itu, saham ADRO mencatatkan nilai transaksi dan frekuensi perdagangan tertinggi di pasar. Bahkan, broker Ciptadana Sekuritas Asia membukukan pembelian bersih (net buy) saham ADRO sebesar Rp 739,8 miliar.
Menurut analisis Stockbit Sekuritas, penurunan signifikan harga saham ADRO pasca ex-date dividen sudah sesuai dengan prediksi sebelumnya. Stockbit memperkirakan harga saham ADRO dalam skenario base case dapat turun hingga Rp 1.900 per saham, dengan valuasi sebesar 6,6 kali Price to Earnings Ratio (P/E) berbasis annualized 1H24.