[Medan | 10 November 2023] Morgan Stanley Capital International (MSCI) akan kembali melakukan rebalancing atas portofolio indeks sahamnya pada 14 November 2023, dan akan efektif berlaku pada 1 Desember 2023 mendatang. Sebagai informasi, indeks MSCI adalah indeks saham yang diluncurkan oleh sebuah lembaga riset, yang digunakan sebagai acuan untuk kinerja pasar keuangan global.
Perubahan komponen indeks ini seringkali memiliki dampak signifikan terhadap pasar, karena banyak investor yang bergantung pada pilihan MSCI dalam melakukan investasi di Indonesia. Adapun dua emiten yang dianggap memiliki potensi besar untuk dimasukkan ke dalam indeks MSCI adalah PT. Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
AMMN sendiri resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juli 2023 lalu, dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 6,32 miliar saham biasa atau sebesar 8,80% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO di harga Rp 1.695. Adapun pada perdagangan hari Kamis (9/11/2023), saham AMMN ditutup di level Rp 6.650, yang menandakan bahwa saham AMMN telah melesat lebih dari 300% sejak IPO.
Sementara itu, emiten milik Prajogo Pangestu, TPIA berhasil membukukan kinerja yang cemerlang pada kuartal III-2023 ini, dimana rugi bersih perusahaan berhasil dipangkas sebesar 80,83% menjadi US$ 21,38 juta. Kapitalisasi pasar TPIA juga sudah mencapai Rp 254.4 triliun, yang berarti saham TPIA masuk ke dalam kriteria saham indeks MSCI, dimana market cap yang diperbolehkan dalam MSCI sebesar US$1 miliar.
Harga saham AMMN dan TPIA pun berpotensi menguat apabila mereka berhasil masuk ke dalam indeks MSCI. Di sisi lain, jika ada yang masuk, maka harus ada yang keluar. Adapun dua emiten yang berpotensi keluar dari indeks MSCI ini adalah PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT. Vale Indonesia Tbk (INCO).