[Medan | 29 Mei 2024] Harga saham PT Amman Mineral International Tbk (AMMN), perusahaan yang bergerak di bidang operasi tambang tembaga dan emas ini sempat kembali melesat ke level Rp 15.000 per saham, sebelum akhirnya ditutup naik 1,98% ke level Rp 12.900 per saham pada perdagangan hari Selasa (28/5/2024). Sebelumnya ada perdagangan 27 Mei, saham AMMN juga terbang 19,91% hingga menyentuh auto rejection atas (ARA).
Kenaikan ini pun membawa saham AMMN kembali menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH). Bahkan, nilai kapitalisasi pasar atau market cap AMMN juga menembus Rp 1.051 triliun, menjadikannya berada di posisi ketiga dengan market cap terbesar, setelah PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) di posisi 1 dengan market cap Rp 1.505 triliun, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di nomor 2 dengan market cap Rp 1.155 triliun.
Melesatnya saham AMMN ini juga terjadi menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023 yang dijadwalkan pada 6 Juni 2024 mendatang, dengan salah satu mata acara rapat adalah penetapan penggunaan laba bersih perseroan. Sebagai informasi, AMMN membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 2,03 miliar di sepanjang tahun 2023, atau anjlok 28,15% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari US$ 2,83 miliar di 2022.
Menurut Direktur Keuangan Amman Mineral Arief Sidarto, tingginya curah hujan menyebabkan permukaan air di dasar tambang meningkat, memaksa perusahaan untuk memproduksi konsentrat dari bijih stockpile selama tujuh bulan pertama tahun 2023. Konsentrat tersebut memiliki kadar yang lebih rendah dibandingkan bijih segar, yang menyebabkan penurunan laba bersih AMMN sebesar 76,94% secara tahunan dari US$ 1,09 miliar pada tahun 2022 menjadi US$ 252,14 juta pada tahun 2023.
Meskipun begitu, AMMN berhasil memecahkan rekor dan melampaui target produksinya. Adapun produksi tembaga mencapai 312 juta ton dengan volume penjualan mencapai 304 juta ton selama tahun 2023, sementara produksi emas mencapai 463 kilo ons dengan volume penjualan 455 kilo ons. Di sisi lain, aset AMMN meningkat menjadi US$ 9,09 miliar dari US$ 6,49 miliar pada tahun 2022. Sedangkan liabilitas AMMN juga naik menjadi US$ 4,46 miliar dari posisi akhir tahun 2022 sebesar US$ 2,88 miliar, dan ekuitas naik menjadi US$ 4,63 miliar dari US$ 3,60 miliar pada akhir tahun 2022.