[Medan | 14 November 2023] PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan tembaga dan emas ini terus melanjutkan penguatannya hingga ditutup menguat 4,03% ke level Rp 7.100 per saham pada perdagangan hari Senin (13/11/2023).
Melesatnya saham AMMN ini pun diproyeksikan terjadi usai AMMN disebut-sebut memiliki potensi besar untuk potensi besar untuk dimasukkan ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI). Sebagai informasi, indeks MSCI akan kembali melakukan rebalancing atas portofolio indeks sahamnya pada 14 November 2023, dan akan efektif berlaku pada 1 Desember 2023 mendatang.
Baca Juga: Saham AMMN Berpotensi Masuk Indeks MSCI?
Sebagai informasi, AMMN resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juli 2023 lalu, dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 6,32 miliar saham biasa atau sebesar 8,80% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO di harga Rp 1.695. Dengan penutupan hari Senin di level Rp 7.100, maka saham AMMN tercatat sudah melesat lebih dari 540% sejak IPO nya.
Adapun berdasarkan kinerja keuangan perusahaan hingga kuartal III-2023, AMMN tercatat membukukan penurunan pendapatan sebesar 42% dari US$ 1,97 miliar menjadi US$ 1,15 miliar. Sejalan dengan itu, laba bersih perusahaan juga tercatat berkurang 91,57% dari US$ 744,09 juta menjadi US$ 62,67 juta.
Harga saham AMMN pun berpotensi menguat apabila mereka berhasil masuk ke dalam indeks MSCI. Selain AMMN, TPIA juga disebut berpotensi masuk ke dalam indeks MSCI, mengingat TPIA berhasil membukukan kinerja yang cemerlang pada kuartal III-2023 ini, dimana rugi bersih perusahaan berhasil dipangkas sebesar 80,83% menjadi US$ 21,38 juta. Kapitalisasi pasar TPIA juga sudah mencapai Rp 254.4 triliun, yang berarti saham TPIA masuk ke dalam kriteria saham indeks MSCI, dimana market cap yang diperbolehkan dalam MSCI sebesar US$1 miliar.
Image source: