[Medan | 22 Februari 2024] PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII), perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengangkutan laut, transshipment, dan intermediate stockpile untuk tambang batu bara ini terpantau mengalami kenaikan signifikan sebesar 18,25% ke level Rp 745 per saham pada perdagangan hari Rabu (21/2/2024).
Kenaikan ini pun merupakan kelanjutan dari tren positif sebelumnya, dimana dalam 5 perdagangan terakhir sejak 16 Februari 2024, harga saham ALII tidak pernah mengalami penurunan. Adapun dalam satu minggu terakhir, saham ALII telah tercatat mengalami peningkatan sebesar 38,75%.
Di sisi lain, saham ALII juga tengah menjadi incaran asing, dimana investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 47,74 miliar. Melesatnya saham ALII ini pun terjadi usai perusahaan mengungkapkan rencananya untuk melakukan penambahan armada kapal jenis tug boat dan tongkang kayu sebanyak 33 kapal hingga akhir tahun.
Langkah ini menunjukkan komitmen ALII dalam memperluas operasinya dan meningkatkan kapasitas transportasi lautnya. Dengan penambahan armada tersebut, ALII berpotensi untuk memperluas cakupan layanannya dan meningkatkan efisiensi operasional, yang diharapkan dapat menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik bagi perusahaan.
Hingga akhir tahun 2024, ALII menargetkan memiliki 50 unit tongkang sungai, dengan proyeksi mencapai 60 unit hingga akhir tahun tersebut. Kapal-kapal tersebut direncanakan memiliki kapasitas antara 2.000 hingga 2.300 ton, memperkuat infrastruktur transportasi sungai perusahaan.
Perusahaan juga sudah memiliki 40 unit tug boat, dengan rencana penambahan sebanyak 10 unit hingga akhir tahun 2024, sebagai bagian dari strategi perluasan armada. Dengan upaya ini, ALII memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 2 triliun pada tahun 2024. Dari segi keuntungan bersih, ALII menargetkan mencapai Rp 900 miliar dalam tahun ini.
Sebagai informasi, ALII telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2024 lalu, dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 3,16 miliar saham atau setara dengan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun perusahaan memasang harga penawaran sebesar Rp 272 per saham, sehingga berpotensi meraup dana sebesar hingga Rp 860,92 miliar.