[Medan | 1 Maret 2024] Harga saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, jasa, dan perkebunan kelapa sawit terpadu dengan pengolahannya menjadi minyak mentah (crude palm oil) dan inti sawit (kernel) ini terpantau sempat melesat 10,25% ke level Rp 780, sebelum akhirnya ditutup sedikit melemah di level Rp 720 per saham pada perdagangan hari Kamis (29/2/2024).
Melesatnya saham ANJT ini pun terjadi di tengah isu divestasi oleh dua pemilik utama Austindo Nusantara Jaya (ANJT) di harga premium. Adapun dua pemilik utama PT Austindo Nusantara Jaya, yaitu George Santosa Tahija dan Sjakon George Tahija, dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk menjual saham mereka di perusahaan minyak sawit tersebut dan mencari nilai US$ 400 juta hingga US$ 500 juta.
Dengan asumsi kurs Rp 15.670 per dolar Amerika Serikat (AS), nilai tersebut setara dengan Rp 6,27 triliun hingga Rp 7,84 triliun. Angka tersebut jauh di atas kapitalisasi pasar (market cap) ANJT saat ini yang mencapai Rp 2,53 triliun. Di sisi lain, perwakilan ANJT mengatakan bahwa perusahaan tidak mengetahui masalah ini dan belum menerima informasi mengenai keputusan penjualan. Sementara dua pemegang saham utama tidak dapat dihubungi.
Sementara itu, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) mengincar pertumbuhan kinerja pada 2024 seiring dengan peningkatan harga komoditas CPO dan volume produksi. Adapun pada tahun 2024, target produksi Tandan Buah Segar (TBS) ANJT meningkat antara 5%-6% dibanding produksi TBS di 2023. Direktur Utama ANJT Lucas Kurniawan menyampaikan pihaknya optimis prospek industri CPO pada 2024 akan lebih baik dibandingkan dengan 2023, dan diharapkan dengan peningkatan produktivitas, ANJT dapat memaksimalkan laba.