[Medan | 29 April 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 1,67% ke level Rp 7.036 pada perdagangan hari Jumat (26/4/2024), hampir kembali terkoreksi ke level psikologis 7.000. Anjloknya IHSG ini pun terjadi di tengah memburuknya kembali sentimen pasar global.
Adapun pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal I-2024 hanya mencapai 1,6% secara tahunan (yoy), turun dari 3,4% pada kuartal sebelumnya dan di bawah perkiraan 2,5%. Ini pun merupakan pertumbuhan terendah sejak kontraksi pada paruh pertama 2022 lalu. Perlambatan ekonomi ini bisa menjadi sinyal jika dampak pengetatan suku bunga sudah terasa di ekonomi AS.
Namun, data klaim pengangguran mingguan yang turun lagi jadi 207.000 untuk pekan yang berakhir pada 20 April 2024, dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 212.000 klaim. Klaim pengangguran yang turun ini menunjukkan pasar tenaga kerja AS masih ketat, sehingga berpotensi semakin mengurangi harapan penurunan suku bunga oleh The Fed di tahun ini.
Tekanan terhadap IHSG juga ditambah dengan aksi net sell atau jual bersih asing dalam jumlah jumbo. Pada hari Jumat, investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 2,16 triliun. Selama sepekan, penjualan bersih asing mencapai Rp 3,17 triliun, dan sepanjang 2024, investasi asing bersih berkurang menjadi Rp 7,62 triliun.
Adapun berikut 10 saham net buy terbesar asing dalam sepekan:
1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 467,55 miliar
2. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp 273,78 miliar
3. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) Rp 204,21 miliar
4. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 67,38 miliar
5. PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) Rp 58,88 miliar
6. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) Rp 45,14 miliar
7. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 37,27 miliar
8. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 35,12 miliar
9. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 34,55 miliar
10. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 30,45 miliar